Pernahkah kamu begitu larut dalam sebuah kegiatan hingga lupa waktu, lupa tempat, bahkan lupa pada dunia di sekitarmu? Itulah yang disebut leka—sebuah kata klasik yang menyimpan pesona puitis di balik maknanya. Meski jarang terdengar di percakapan sehari-hari, leka mengajarkan kita tentang keindahan tenggelam dalam momen, tanpa benar-benar hilang dari kenyataan.
Tahukah kamu kata leka? Kata ini mungkin jarang terdengar dalam percakapan sehari-hari, namun tetap menyimpan keindahan makna yang tak lekang oleh waktu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), leka berarti “asyik” atau “terlena”, hingga melupakan hal-hal lain di sekitar kita. Meski sederhana, kata ini menyimpan kesan puitis yang dalam, seolah mengajak kita masuk ke dalam momen di mana waktu seakan berhenti.
Bahasa Indonesia memiliki banyak kata klasik yang indah, namun perlahan mulai jarang digunakan. Padahal, menghidupkan kembali kata-kata seperti leka dapat memperkaya diksi dan membuat percakapan terasa lebih bernuansa sastra. Mari kita gali lebih dalam arti dan keindahan kata ini agar tetap hidup di antara generasi kita.
Menurut KBBI, leka berarti asyik, terlena, atau tenggelam dalam suatu kegiatan hingga tidak memperhatikan hal lain. Kata ini menggambarkan keadaan di mana seseorang begitu larut dalam sesuatu yang disukai, seperti membaca buku, melukis, atau bahkan sekadar menikmati senja.
Contoh penggunaannya:
“Anak itu leka bermain hingga lupa makan siang.”
“Ia leka menatap senja, seakan dunia berhenti sejenak.”
Penggunaan kata leka membuat kalimat lebih berwarna dan bernuansa halus. Alih-alih mengatakan asyik atau sibuk, kata leka menghadirkan kesan nostalgia yang mengikat rasa.|
Leka dalam Kehidupan Sehari-hari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!