Mohon tunggu...
Kaila Isyatirrodhiyah
Kaila Isyatirrodhiyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Katanya Muslimah, kok Naik Gunung?

3 Juni 2021   11:44 Diperbarui: 3 Juni 2021   21:04 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sudah tidak asing bukan dengan statement seperti ini? Apakah Anda khususnya muslimah pernah mengalaminya? Bagaimana reaksi anda saat menemui hal yang demikian, sedikit tersinggung bukan? 

Nah pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan sedikit penjelasan mengenai hubungan muslimah dan mendaki gunung. Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka menuju ke tempat yang lebih tinggi yang tujuannya adalah mencapai puncak gunung. 

Menurut Sastha (2007) pendaki gunung adalah orang yang melakukan kegiatan mendaki gunung untuk mencapai puncak gunung yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan. Dapat dikatakan puncak gunung adalah tujuan dari setiap pendaki, walau tidak semua yang melakukan akitivitas pendakian mencapai puncak gunung dan menjadikan puncak gunung sebagai tujuan utamanya.

Lalu, apakah ada peraturan yang melarang wanita khususnya muslimah berpartisipasi dalam kegiatan ini? Apakah ada peraturan resminya? Dan memang sampai saat ini tidak ada peraturan yang mengharamkan muslimah untuk mendaki gunung, asal tidak lupa dengan kewajban dan selalu mengedepankan ibadah serta mengingat Allah. 

Namun, mengapa muncul statement seperti sedemikian rupa yang memojokkan muslimah khususnya bagi pemilik hobi mendaki? Bukankah selagi tidak merugikan orang lain dan diri sendiri, kegiatan pendakian gunung bagi muslimah dapat dilakukan? Dalam hal ini sudah seharusnya kita membuka  pandangan dan kesadaran, bahwa kegiatan pendakian gunung tidak hanya dapat dikatakan mendaki semata, namun juga bentuk pendekatan spiritual kepada sang pencipta.

Dengan mendaki gunung Anda dapat melihat secara langsung bentuk kekuasaan Ilahi, sehingga dapat meningkatkan ketaqwaan dan sifat syukur pada Allah SWT atas karunia yang diberikan.  Dengan mendaki gunung, Anda juga akan merasa menyatu dengan alam dan lebih menghargai hal-hal kecil disekitar yang sebenarnya memberi manfaat besar bagi kehidupan Anda. Mendaki gunung juga dapat menjadi alternatif ditengah hingar bingar dunia dan masalah kehidupan, Anda mungkin akan sedikit tenang dalam menyelesaikan masalah serta berfikir positif.

Topik ini selalu menjadi pembicaraan tak ada habisnya di dunia pendakian, khususnya bagi wanita muslimah. Wanita muslimah dianggap memiliki karakter lemah lembut, seperti pendapat (Maggie Humm, 2003) wanita muslimah yang dicitrakan lemah lembut nan feminim oleh konstruk sosial seharusnya menunjukkan sifat tersebut. 

Sifat feminim biasa ditandai dengan sifat hangat, sensitif, lebih hati-hati, pemalu dan halus. Sedangkan pendakian gunung sendiri identik dengan sesuatu yang menantang dan hanya diminati oleh pria, namun pendakian ini juga banyak diminati oleh wanita khususnya muslimah. 

Pandangan remeh dari orang sekitar dan tatapan "aneh" tak jarang terukir di wajah mereka ketika melihat pendaki muslimah, celetukan yang tergolong menyinggung pun dapat terlontar "yakin naik gunung sambil pake hijab?, ngga panas?, ihhh roknya emang ga ganggu buat ndaki? Hijabnya lebar banget?" dan banyak sebagainya. 

Padahal sejatinya, hijab bukanlah penghalang muslimah untuk melakukan sesuatu kegiatan positif, mendaki misalnya, hijab pun dapat menjadi tameng untuk menjaga diri dan perbuatan agar terhindar dari bahaya serta menjaga hati dan pikiran agar berjalan lurus di jalan-Nya. Wanita juga cenderung dikaitkan dengan hal lemah dan minim kemampuan, namun sekarang dapat dilihat dalam pengetahuan, bisnis dan karir, wanita mulai memposisikan dirinya sama rata dengan laki-laki.

Sedikit cerita, beberapa bulan yang lalu saya mendaki disebuah bukit dengan ketinggian 2000 mdpl. Saya akui saya cukup kaget dan takjub pertama kalinya melihat pendaki muslimah memakai jubah hitam panjang dengan kerudung lebarnya, tidak ada kesulitan bagi muslimah tersebut untuk mendaki gunung. 

Ini menunjukkan bahwa apapun pakaian yang dikenakan, asalkan Anda nyaman dan itu merupakan hal positif, maka lakukanlah. Saat itu beliau bercerita bahwasannya sudah sering dan cukup memiliki pengalaman dalam mendaki gunung. Cerita diatas merupakan cerita salah satu pendaki muslimah yang saya jumpai dan mungkin masih banyak lagi lainnya. 

Sumber:
jurnal.radenfatah.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun