Mohon tunggu...
Kahfi Ulum
Kahfi Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pecinta Sholawat

Mahasiswa Program Studi komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pegang Empat Etika saat Kuliah Online Ini, Jadikan kita Beradab, Berilmu, Berdayaguna

21 Maret 2021   22:14 Diperbarui: 21 Maret 2021   23:42 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelas Daring

Sudah lebih dari satu tahun, Covid-19 telah mendegradasi kebiasaan hidup manusia di hampir seluruh bidang kehidupan, baik bidang ekonomi, sosial, entertainment, psikologi, maupun pendidikan yang membuat manusia harus berusaha menjaga dirinya baik dari bahaya virus maupun bahaya dari kehilangannya status manusia sebagai makhluk sosial, dengan tetap menjaga aturan kesehatan tanpa mengesampinkan esensi makhluk sosial.
Berfokus pada bidang pendidikan, dunia belajar hampir saja kehilangan nilai proses belajar secara umum. Dengan tidak adanya interaksi secara langsung antara mitra belajar dengan tenaga pendidikan, bisa dikatakan pendidikan kehilangan setengah dari esensi belajar. Seluruh unsur pendidikan dibuat dilema dengan kebingungan sistem belajar, dimana seorang guru atau dalam konteks perkuliahan adalah dosen harus tetap menyampaikan ilmunya secara utuh kepada para mahasiswanya melalui media yang banyak sekali menuai kendala. Iya, kelas daring adalah satu metode alternatif penyampaian materi yang bisa diterapkan di masa pandemi sekarang ini dengan banyaknya potensi pelanggaran etika ketika kelas daring berlangsung. Seperti, ”ya daring, ya rebahan”, ini sangat potensial sekali ketika mahasiswa tidak menyalakn kamera ketika kelas daring berlangsung. Ada pula, “bocor” suara-suara yang bisa mengganggu dosen ketika menyampaikan materi. Berangkat dari sebagian kecil kasus tersebut, maka nampak penting sekali para mitra belajar secara umum, atau para mahasiswa secara khusus memperhatikan etika ketika mengikuti kelas daring.


Pertama, Join room tepat waktu. Idealnya, sepuluh atau lima menit sebelum jadwal kelas daring dimulai mahasiswa harus sudah bersiap membuka link room yang oleh “bapak dosen di group WhatsApp mata kuliah”. Agar ketika (buruknya) ada kendala pada saat akan bergabung dalam kelas, mahasiswa masih memiliki waktu untuk memoptimalkan kembali performa join room. Hal ini juga dalam rangka “menjaga hati bapak guru kita”. Bagaimana amat sangat “sakitnya”, ketika bapak/ibu dosen kita masuk kelas dan tidak ada satu mahasiswa  pun yang siap diberi ilmu. Padahal bapak/ibu dosen sudah meluangkan kesibukannya hanya untuk “melayani” hasrat mahasiswa yang haus ilmu. Catatannya, jangan takut jadi orang pertama yang masuk kelas, hanya karena takut menjadi objek tanya bapak/ibu dosen.
Kedua, sopan saat on camera. bukan bermaksud menghalalkan mematikan kamera saat kelas daring, karena tidak semua jaringan internet tiap-tiap mahasiswa adalah baik. Namun, perlu digarisbawahi bahwa, menghidupkan kamera saat kelas daring adalah harga diri mahasiswa di masa pandemi sekarang ini. Hal berikutnya yang perlu digarisbawahi adalah display layar yang menampilkan dirimu, memakai pakaian layaknya kelas luring adalah penting. Iya, memakai baju berkerah, beramput rapi bisa menjadi motivasi besar mu untuk menuntut ilmu. Berikutnya, jaga shoot camera disekitarmu, jangan sampai ada  “bocor” gambar yang tidak perlu masuk kedalam shoot camera. bisa menggunakan fitur custom background atau cukup pastikan saja tidak akan ada yang lalu lalang didepan kamera.
Ketiga, bijak dalam mute-unmute. Selalu pantau ikon microphone dalam fitur aplikasi join room, apakah tercoret atau tidak. Hal ini penting agar bapak/ibu dosen dapat menyampaikan materi secara penuh tanpa adanya noise ditengah penyampaian. Mahasiswa hanya perlu meaktifkan microphone saat menjawab atau bertanya kepada bapak/ibu dosen, selain dari itu unmute adalah harus. Satu hal lagi, gunakan (minimalnya) headset bermikrofon agar suara berfokus pada mahasiswa saja.
Keempat, keep attention to the material. Seberat apapun, sebisa mungkin, sekuat mungkin tetap perhatikan materi yang diberikan guru. Mungkin, bisa dengan membuka terlebih dahulu materi yang oleh beberapa guru disediakan di spot e-learning, agar ketika guru mulai menjelaskan materi, mahasiswa hanya tinggal mengonfirmasi keilmuan yang didapat.
Dengan empat etika diatas, nampaknya sudah cukup menjadikan para mahasiswa tetap merasakan adrenaline perkuliahan yang memicu kecepatan berpikir otak seperti halnya perkuliahan luring. Semoga dengan tetap menjaga adab dalam perkuliahan daring, keilmuan yang kita cari akan lebih berkah, manfaat, dan bernilai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun