Lapak iwak rasukan atau bongkar pasang yang juga bisa di susun dan dimanfaatkan sebagai container portabel alias wadah yang dirancang untuk mengangkut ikan sungai atau rawa hidup dan segar dari rumah atau langsung dari tempat pendaratan Ikan (TPI) menuju ke lokasi jualan, sekaligus sebagai "kolam" atau wadah untuk lapak jualan ikan segar dan ikan hidup ini dibuat dari papan kayu ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri) yang dipaku pisit-pisit atau kuat dan rapat, agar tidak menimbulkan celah untuk mamungkinkan air bisa merembes keluar. Â
Hal ini dikarenakan, lapak iwak ini akan diisi air, hingga menjadi selayaknya "kola mini" yang bisa di bawa kemana saja untuk distribusi ikan dalam skala tertentu. Sehingga setidaknya, ikan-ikan yang dibawa dalam distribusi maupun ikan dalam lapak yang dijual, nantinya tetap memungkinkan untuk hidup dan tetap bisa dijual dalam keadaan segar dengan harga yang relatif lebih mahal bila dibanding dengan yang sudah mati dan kaku. Ini jelas beda dengan perlakuan untuk ikan laut ya!
Memang, selain dipisiti atau di rapatkan sambungannya antar kayu dengan paku semaksimal mungkin, ada beberapa cara lain yang bisa juga dipakai untuk meminimalisir kebocoran kotak kayu untuk lapak iwak ini, yaitu dengan cara menambahkan lapisan berupa lembaran seng atau alumunium pada bagian dalam kotak tempat air dan cara terakhirnya adalah dengan mengecatnya sesuai kebutuhan.
Teknologi sederhana pembuatan lapak sekaligus container iwak ini juga terus berkembang. Selain Lapak Bahari (lama,dahulu;bahasa Banjar) yang hanya di tumpuk seperti gambar diatas yang masih memungkinkan airnya muncrat keluar ketika berfungsi sebagai container yang mobile alias bergerak saat dalam perjalanan, sekarang sudah banyak pedagang iwak  yang membuat lapak container-nya dengan model rasukan atau ngepas dengan memberikan semacam kuncian kayu di sekeliling bibir lapak yang memungkinkan lapak tidak goyang dan tetap aman dari kebocoran air saat dibawa dalam perjalanan.
Jika disebutkan satu persatu, ada belasan jenis ikan air tawar dari sungai dan rawa yang biasa ada di lapak penjual ikan di seputaran Kota Banjarmasin, seperti Iwak  Haruan atau Ikan Gabus (Channa Striata) dan keluarga Channa lainnya seperti Tauman, Randang dan Iwak Kihung yang memang dikenal sebagai ikan-ikan favorit dalam tradisi kuliner Urang Banjar. Â
Berikutnya ada Iwak Adungan atau Hampala (Hampala bimaculata), Baung (Hemibagrus nemurus) , Biawan atau Tambakan (Helostoma temminckii), Jelawat (Leptobarbus hoevenii), Lais (Kryptopterus bicirrhis), Nila (Oreochromis niloticus),  Papuyu atau Betok/Betik (Anabas testudineus) dan Kaloy atau gurame sungai (Osphronemus septemfasciatus).Â