Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Transformasi Bakso di Tangan-tangan Kreatif Masyarakat Nusantara (1)

19 Februari 2023   22:42 Diperbarui: 19 Februari 2023   22:59 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baca Juga :  Ayam Masak Bom, Lezatnya Olahan Ayam "Berpenyedap" Arang Membara

Dulu di Pulau Jawa, cara menjual makanan dengan cara dipikul keliling kampung pada malam hari yang tentunya sangat menguras tenaga ini, biasa dilakukan oleh para pedagang Soto Ayam dan Sate-gule  kambing yang teriakan ataupun bunyi-bunyian tanda kehadirannya selalu memberi "hiburan" tersendiri, karena kekhasannya yang unik dan ikonik.  Sayangnya, cara ini sepertinya mulai punah  pada dekade akhir 80-an.

Bakso Rombong Becak Tanpa Atap | @kaekaha
Bakso Rombong Becak Tanpa Atap | @kaekaha

Bersyukurnya, seperti ingin membangkitkan memori, di awal 90-an mulai muncul para pedagang bakso, khususnya Bakwan Malang alias bakso khas dari Malang yang menggunakan pikulan, tapi tentunya setelah dilakukan modifikasi, sehingga rombong baksonya lebih compact, tidak sebesar dan seberat rombong soto atau Sate-gule legendaris di era sebelumnya.

Baca Juga :  Sedapnya Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas Khas Haji Anang

Pada episode berikutnya, di Jawa Barat atau tepatnya di Garut, lahir kuliner baru yang populer dengan nama Cuanki, varian baru dari keluarga bakso-baksoan yang tentunya juga mempunyai cirikhas dan keunikannya sendiri yang menjadikannya juga istimewa.

Bakso Rombong Becak Motor | @kaekaha
Bakso Rombong Becak Motor | @kaekaha

Uniknya, nama Cuanki merupakan akronim dari "cari uang jalan kaki", sebuah istilah yang  merujuk pada cara penjual varian bakso yang isiannya sangat beragam ini saat menjual dagangannya, yaitu dengan menjajakannya dengan cara dipikul dan berjalan kaki keliling kampung sampai saat ini.

Sayangnya, mungkin karena model jualan pakai pikulan ini sepertinya kurang efesien, meskipun sebagian ada yang menyebutnya unik dan estetis, menjadikan model jualan bakso pikulan tidak begitu populer, sehingga secara perlahan mulai menghilang tergantikan oleh model-model lain yang jauh lebih simple, praktis, efektif dan efisien.

Bakso Rombong Sepeda Motor | @kaekaha
Bakso Rombong Sepeda Motor | @kaekaha

Diawali dengan transformasi model gerobak ke arah yang lebih "pintar" dengan menambahkan sepasang roda sehingga bisa lebih mudah untuk berpindah tempat dengan cara di dorong, selanjutnya dari waktu ke waktu  "rombong bakso bergerak" juga terus berubah mengikuti tuntutan jaman yang memang terus bergerak cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun