Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mungkinkah "Mantan 2 Sejoli" Ceko dan Slovakia, Mengulang Prestasi Emas 1976?

18 Juni 2021   19:00 Diperbarui: 18 Juni 2021   19:10 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Ceko | Getty Images/Thomas Eisenhuth 

Sejarah Cekoslovakia

Setidaknya, bagi generasi 80 sampai 90-an tentu paham makna dari  frasa "mantan 2 sejoli" yang saya maksudkan dalam judul diatas! Betul?

Merunut sejarahnya, negara yang sekarang kita kenal sebagai Czech Republic atau ada juga yang menyebutnya sebagai Ceska Republika, tapi lidah kita lebih suka menyebutnya sebagai Republik Ceko dan negara Slovakia atau Slovak Republic , sebelum 1 Januari 1993 merupakan satu kesatuan negara yang berdaulat.

Baca Juga :  Menantikan Lahirnya Proses Gol Paling Langka, "Olympic Goal" di Euro 2020

Lebih tiga perempat abad mereka dikenal sebagai negara Cekoslovakia yang  46 tahun di antaranya "terkunci" di balik 'Tirai Besi' faham komunis, layaknya negara-negara di kawasan Eropa Timur lainnya. Tidak heran jika kemudian, tradisi dan budaya, termasuk bahasa, dan juga sejarah mereka saling terkait dan berkelindan begitu erat.

Revolusi Beludru (Velvet Revolution) | Tirto.id
Revolusi Beludru (Velvet Revolution) | Tirto.id

Menariknya, per-1 Januari 1993 tersebut yang sebelumnya diawali oleh "gerakan politik" rakyat Cekoslovakia yang semuanya turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan komunis yang tiran, yang kelak dikenal dunia sebagai Revolusi Beludru (Velvet Revolution) yang dimulai sejak akhir 1989, akhirnya berujung pecahnya negara Cekoslovakia menjadi dua bagian, Republik Ceko dan Slovakia.

Uniknya, perpisahan keduanya dilakukan dengan damai alias tanpa pertumpahan darah, layaknya perang apalagi praktik  genosida yang terjadi di beberapa negara Eropa, khususanya Eropa timur pasca runtuhnya hegemoni faham komunis.

Antonin Panenka Saat Mencium Piala Eropa 1976 | akamaized.net
Antonin Panenka Saat Mencium Piala Eropa 1976 | akamaized.net

Cekoslovakia Jawara Euro 1976 

Pencapaian prestasi tertinggi yang pernah di torehkan oleh negara Cekoslovakia di ajang sepakbola adalah kemenangan mereka pada final kejuaraan Piala Eropa (EURO) 1976, ketika secara mengejutkan "kuda hitam" yang awalnya tidak diperhitungkan, ternyata berhasil manakhlukkan kekuatan salah satu raksasa sepakbola Eropa dan dunia, Jerman Barat meskipun melalui drama adu penalti.

Konon, jalannya pertempuran keduanya di waktu normal yang begitu sengit di partai puncak EURO 1976 ini, dilabeli berbagai kalangan insan bola, sebagai salah satu sajian laga final terbaik di sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Eropa.

Baca Juga :  Bayang-bayang "Seni Furbizia" dalam Kebangkitan Gli Azzuri di Euro 2020

Pada EURO edisi ke-5 yang masih menggunakan sistem poin 2 untuk pemenang pertandingan tersebut, empat tim yang lolos dari perempat final, yaitu Cekoslovakia, Jerman Barat, Belanda dan Yugoslavia melanjutkan sesi semifinal sampai final di Yugoslavia.

Pada semifinal, Cekoslovakia bersua Belanda yang saat itu juga sedang bagus-bagusnya dengan gaya tottal football-nya, apalagi dalam line up squad mereka juga ada nama Johan Cruiff, Sungguh, kombinasi menyeramkan bagi siapapun lawannya!

Antonin Panenka Saat Melakukan Pinalti | akamaized.net
Antonin Panenka Saat Melakukan Pinalti | akamaized.net

Tapi, bola yang bundar benar-benar tidak bisa diprediksi secara akurat. Fakta dilapangan, benar-benar diputarbalikkan oleh Cekoslovakia yang tampil begitu perkasa. Dalam pertandingan "tensi tinggi" yang diwarnai beberapa kartu merah ini, Cekoslovakia akhirnya mempermalukan kandidat juara, Belanda dengan skor meyakinkan, 3-1 untuk Cekoslovakia.

Di partai puncak, Cekoslovakia akhirnya berhadapan dengan Jerman Barat yang pada partai sebelumnya, tidak kalah dramatis berhasil menyingkirkan tuan rumah Yugoslavia dengan skor 2-4.

Baca Juga  :  Sepak Bola dan Kisah-kisah Dramatisnya yang Akan Terus Hadir dan Menghibur!

Di partai puncak yang digelar di di Crvena Zvezda Stadium, Belgrade, Yugoslavia, secara mengejutkan Cekoslovakia bisa unggul dua gol lebih dulu dari Jerman Barat, walupun akhirnya di menit 89, Jerman Barat bisa menyamakan kedudukan, sekaligus memaksa Cekoslovakia untuk melanjutkan pertandingan melalui babak perpanjangan waktu.

Karena selama perpanjangan waktu, skor tetap tidak berubah, tetap sama kuat 2-2, maka akhirnya pertandingan dilanjutkan melalui drama adu tendangan pinalti.

Disinilah, akhirnya nama bintang Cekoslovakia, Antonin Panenka menjadi buah bibir pecinta bola dunia. Tidak hanya ikut andil mengantarkan Cekoslovakia menjadi kampiun baru piala Eropa 1976, tapi juga tendangan pinaltinya yang berhasil mengecoh penjaga gawang Jerman Barat, Sepp Maier dikenang sebagai tedangan pinalti yang spektakuler dan menghibur.

Pavel Nedved Legenda Juventus dan Ceko | bolalob.com
Pavel Nedved Legenda Juventus dan Ceko | bolalob.com

Cekoslovakia Pasca Pecah

Pasca meraih Piala Eropa 1976, timnas Cekslovakia memang relatif tidak begitu lagi terdengar kiprahnya di pentas sepakbola Eropa apalagi dunia, termasuk setelah pecah menjadi Czech Republic dan Slovak Republic.

Memang, ada banyak pemain profesional dari kedua negara "mantan 2 sejoli" tersebut yang secara individual relatif berhasil merumput bahkan menjadi tulang punggung tim, sebut saja nama Pavel Nedved, Karel Poborsky, Thoma Rosicky dan juga Petr Cech dari Ceko. Sedangkan dari Slovakia ada Marek Hamsik dan Martin Skertel.

Baca Juga :  Nutmeg, "Si-Buah Pala" Lambang Pertaruhan Harga Diri Pemain Bola di Lapangan Hijau

Prestasi tertinggi Republik Ceko adalah  lolos pada Final Piala Dunia 2006 di Jerman. Sayang, Republik Ceko yang saat itu bergabung dengan Italia, Ghana dan Amerika Serikat di Grup E, tidak lolos ke babak berikutnya bersama timnas paman sam. 

Sedikit lebih baik, Slovakia yang mencapai play off pada kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006 dan akhirnya kalah dari Spanyol, tampil mengejutkan pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.  Tidak hanya mampu lolos ke perdelapan final saja, Slovakia di babak penyisihan juga berhasil mempermalukan juara bertahan Piala Dunia 2006, Italia dengan skor 3-2 di stadion Johannesburg, Afrika Selatan. 

Sementara itu, dari data pertemuan keduanya pasca berpisah adan memilih mendirikan negara sendiri-sendiri, setidaknya dari tiga pertandingan resmi yang terjadi, Slovakia menang sekali dan kalah dua kali.    

Timnas Slovakia | Anton Vaganov/AP
Timnas Slovakia | Anton Vaganov/AP

"Mantan 2 Sejoli" di EURO 2020

Gelaran EURO 2020 merupakan sejarah bagi Republik Ceko dan Slovak Republic, karena ini merupakan momen pertama bagi keduanya bisa sama-sama tampil di perhelatan paling akbar sepakbola antarnegara di benua biru.

Luar biasanya, "mantan 2 sejoli" Republik Ceko dan Republik Slovakia ini sama-sama mengawali fase grup di final Euro 2020 dengan hasil memuaskan. 

Baca Juga :  Mengenal Deportivo Palestino, "Timnas Palestina Ke-2" dari Chili, Amerika Latin

Republik Ceko yang tergabung dalam grup D, bersama Inggris, kroasia dan Skotlandia berhasil memulai fase grup dengan sempurna, setelah menundukkan salah satu negara dari Britania Raya, Skotlandia dengan 2 gol tanpa balas, melalui brace Patrik Schick di menit 42 dan 52.  

Tidak mau ketinggalan, Republik Slovakia yang tergabung dalam Grup E bersama Polandia, Spanyol dan Swedia yang bertanding keesokan harinya, juga berhasli melewati rintangan pertama di fase grup ini dengan poin penuh, setelah mengandaskan salah satu kuda hitam dari belahan Eropa Timur lainnya, Polandia dengan skor 2-1. 

Seperti kita ketahui, Polandia juga diperkuat oleh salah satu bomber tersubur di Benua Biru, Robert Lewandowski yang saat ini masih memperkuat raksasa Jerman, Die Roten alias FC Bayern Munchen.

Malam ini, di Stadion Krestovsky atau juga dikenal sebagai Gazprom Arena yang terletak di bagian barat Pulau Krestovsky, Saint Petersburg, Rusia, Republik Slovakia akan menghadapi Swedia di putaran kedua fase Grup E. Uniknya, beberapa jam berikutnya di Grup D, Republik Ceko  juga akan bertempur dengan Kroasia di Stadion Hampden Park, Glasgow, Skotlandia.

Baca Juga :  Bertemu Bintang Sepakbola di Masjidil Haram

Akankah "mantan 2 sejoli"  Republik Ceko dan Republik Slovakia menemui takdir terbaiknya, bisa saling bertemu, kembali satu untuk "bercumbu" di partai puncak Euro 2020!?

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun