Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Estetika "Seni Menjemur Baju" dan Manfaatnya yang Tak Terduga

31 Mei 2021   20:27 Diperbarui: 1 Juni 2021   10:04 5024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjemur pakaian.| Sumber: UNSPLASH/SKITTERPHOTO via Kompas.com

Sejak pertama kali mendapatkan tugas mencuci baju sendiri, selain dibekali "training" cara mencuci secara manual yang baik dan benar versi orang-orang gunung pada era 80-an yang pastinya sama sekali tidak mengenal mesin cuci, saya dan adik saya yang juga laki-laki, juga dibekali bapak dengan teknik dan juga seni menjemur baju ala beliau.

Kok bapak!? 

Inilah mungkin salah satu keunikan konsep pekerjaan rumah tangga didikan kedua orangtua saya yang dari awal memang tidak memperkenalkan adanya pemisahan "jenis kelamin" pada semua pekerjaan rumah tangga. 

Artinya, saya dan adik meskipun sama-sama laki-lakinya, semaksimal mungkin tetap wajib berusaha untuk bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga yang ada, meskipun itu identik dengan pekerjaan perempuan. 

Baca Juga: Ayam Masak Bom, Lezatnya Olahan Ayam "Berpenyedap" Arang Membara

Sepertinya, ini ada hubungannya dengan background profesi bapak saya yang awalnya memang seorang pelaut yang terbiasa melakukan apa-apa secara mandiri, seperti mencuci, menyetrika, memasak dan aktivitas "rumah tangga" dalam kapal lainnya, termasuk bersih-bersih. 

Menjemur Baju | dekoruma.com
Menjemur Baju | dekoruma.com

Tidak heran, ketika sudah di darat, bapak juga tidak mengenal pekerjaan laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga yang dibangun dengan ibu.

Alhamdulillah, karena didikan beliau pula, saya juga tidak terlalu tergantung dengan istri ketika baju kerja masih belum siap ketika dulu masih harus ngantor pagi-pagi, atau kalau sarapan pagi saya ternyata juga belum nampak diatas meja! Bahkan untuk urusan masak-memasak didapur, ini lama-kelamaan malah menjadi salah satu "hobi" saya lho! 

Walaupun orientasinya belum pada "level citarasanya", setidaknya dengan didikan bapak di masa lalu, Insha Allah saya tidak akan kelaparan kalaupun istri berhalangan memasak, betul!?

Seni Menjemur Pakaian

Salah satu ilmu berharga dari bapak saya yang sampai sekarang masih saya terapkan, bahkan juga saya turunkan kepada dua anak saya yang Alhamdulillah juga belajar hidup mandiri di pondok pesantren adalah seni menjemur pakaian setelah dicuci bersih. Berikut, riciannya!

Menjemur Baju Asal-asalan | liputan6.com
Menjemur Baju Asal-asalan | liputan6.com

1. Menyusun Jemuran Sesuai Jenis 

Jujur, dulu awalnya saya tidak mendapatkan "keterangan resmi" dari bapak terkait manfaat dari menerapkan seni menjemur pakaian yang satu ini. Kaos oblong disusun berderet dengan kaos oblong lainnya, kalau bisa berurutan sesuai dengan gradasi warna bajunya. Bisa dari yang berwarna gelap ke arah warna terang atau sebaliknya. 

Baca Juga: Lebih "3 Dekade" Komik Superman Koleksiku Ini Menebar Inspirasi dan Imajinasi

Setelah itu hem-dengan hem, daster dan pakaian sejenisnya, begitu juga dengan celana panjang, celana pendek, sampai CD alias celana dalam, semuanya semaksimal mungkin disusun berderet sesuai dengan jenisnya masing-masing. Ini termasuk, jika menjemur pakaian memakai hanger atau gantungan baju.

Saat itu, saya hanya melihat dari sisi estetisnya saja. Menurut saya, jemuran-pun ternyata juga bisa diatur sedemikian rupa, hingga bisa dinikmati oleh indra penglihatan layaknya sebuah instalasi seni nan eksotis.

Luar biasanya, setelah puluhan tahun berikutnya atau setelah saya bekerja di perusahaan yang mempunyai etos kerja dan manajemen asing yang menerapkan secara ketat house keeping manajemen ternyata ada manfaat dari seni menjemur ala bapak saya ini.

Selain fungsi estetisnya yang konon berpotensi membuat yang melihatnya "terhibur" dan sangat mungkin termotivasi untuk meniru, ternyata juga sangat bermanfaat dalam hal mempermudah fungsi kontrol.

Baca Juga: Menggagas Sound of Borobudur Mementaskan "Campursari Kolosal" Alat Musik dari Seluruh Dunia

Dengan susunan yang teratur sesuai diskripsi di atas, meskipun hanya memantau secara sekilas, kita akan lebih cepat mengetahui ketika ada jemuran kita yang raib dari tempatnya, termasuk jenis pakaian dan juga warnamya! 

Nah kalau yang ini, jelas pakaian relatif lebih awet juga kan!

Sebaiknya Jemur Baju dalam Keadaan Terbalik | miflippo
Sebaiknya Jemur Baju dalam Keadaan Terbalik | miflippo

2. Bolak-balik Pakaian 

Seni sekaligus strategi membolak-balik pakaian ini memang sedikit merepotkan. Tapi ini akan sangat bermanfaat bagi yang mempunyai lokasi penjemuran langsung dibawah terik matahari.

Baca Juga: "Peci Pakol" Impian, Kopiahnya Para Mujahidin

Menjemur pakaian dengan cara membalik baju atau menempatkan bagian dalam baju pada sisi luar saat penjemuran memang sangat bermanfaat untuk menghindari kubas alias pudarnya warna baju.

Selain itu juga menghindari "mengerasnya" jenis pakain tertentu yang juga terbuat dari kain-kain tertentu pula, termasuk menghindari rusaknya ornamen pakaian yang terbuat dari jenis sablon-sablon tertentu.

Hanya saja, "tradisi" menjemur baju dalam keadaan terbalik ini kata bapak jangan diaplikasikan untuk celana dalam. Khusus untuk celana dalam menurut beliau sebaiknya dijemur dengan posisi tidak terbalik atau sama seperti saat dipakai, hal ini untuk menghindari kemungkinan adanya kuman atau bakteri yang melayang di udara dan menempel di jemuran termasuk celana dalam.

Sehingga, jika jemuran CD dalam keadaan tidak terbalik, maka kemungkinannya relatif lebih kecil untuk bisa menyebabkan berbagai penyakit kulit atau penyakit lainnya ketika CD dikenakan.

Baca Juga: "Bailang" Penyelamat Tradisi Silaturahmi Lebaran di Masa Pandemi 

Selain masalah kesehatan di atas, seni menjemur "pakaian dalam" tanpa dibalik ini juga bagian dari tradisi kenyamanan bersama, kalau mayarakat Jawa bagian tengah mungkin menyebutnya ben ora saru! Sedangkan masyarakat Jawa bagian timur menyebutnya sebagai gak ilok! 

Khususnya jika menjemur pakaiannya di tempat terbuka yang view-nya bisa diakses banyak orang. Sebaiknya, saat menjemur "pakaian dalam", selain tidak perlu dibalik, bagian depan CD ditepatkan di bagian dalam atau bagian bawah yang langsung bersentuhan dengan tali jemuran, serta usahakan ditempatkan di tempat yang relatif terlindung.

Rak Jemuran | 99.com
Rak Jemuran | 99.com

3. Media Penjemuran

Media untuk menjemur pakaian sebaiknya juga menyesuaikan jenis bahan dari pakaiannya. Untuk pakaian yang tebal dan berat, sebaiknya jangan dijemur dengan cara digantung, baik di tali jemuran maupun dengan hanger, tapi sebaiknya dijemur dengan cara memperlebar penampang pakaian, dengan cara dihampar (dibeber: bahasa Banjar) di atas rak jemuran handuk atau di lantai yang diberi alas, hanya saja untuk cara terakhir harus sering-sering dibolak-balik.

Baca Juga: Kisah "Baliman" yang Menghilang, Setelah Kojima Datang!

Termasuk untuk jenis pakaian dengan bahan-bahan tertentu, seperti dari benang rajut atau kaos-kaos yang relatif mudah melar atau molor. Untuk model-model pakaian seperti ini, agar bertahan lama, sebaiknya jangan dijemur dengan digantung, termasuk dengan menggunakan hanger, karena akan menyebabkan ukuran baju ikut molor atau melar menjadi lebih besar.

Maknanya, alangkah lebih bijak jika kita mengenali seluk beluk jenis pakaian yang kita miliki dan atau pakaian yang sekarang sedang kita incar! Insha Allah dengan begitu, kita akan lebih mudah untuk menjaga dan merawatnya agar bisa bertahan lama.

Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Selamat Idul Fitri 1442H | @kaekaha
Selamat Idul Fitri 1442H | @kaekaha

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun