"Hai anak muda, aku telah lima hari terbaring lemah disini, aku kelaparan dan tidak punya sesuap makananpun. Bisakah kau memberiki sebiji buah delima?" Dengan terbata-bata, si bapak tua menjelaskan keadaan dan permintaanya.
Mendengar penjelasan dan permintaan si bapak tua, seketika muncul dilema dalam dirinya. Saat ini Ali memang memegang sebuah buah delima merah segar, tapi itu merupakan permintaan istrinya di rumah yang juga dalam keadaan sakit, lemah tak berdaya.
Jika satu-satunya buah delima ini kuberikan kepada orang tua ini, bagaimana dengan istriku yang juga membutuhkannya!? Tapi kalau bapak tua ini tidak juga kuberi buah delima, berarti aku abai kepadanya dan juga pada besarnya pahala dari Allah SWT. Batin Ali kembali saling bertempur, saling mendapatkan alibi terbaik.
Baca Juga : Kisah Qadi Abu Bakar Berjodoh dengan Pewaris Berlian Temuannya
Alhamdulillah, akhirnya Allah memberi petunjuk. Muncul gagasan Ali untuk membelah duah delima itu menjadi dua bagian. Belahan pertama langsung diberikan kepada si bapak tua, sedangkan belahan berikutnya kembali dimasukkannya ke dalam kantong dan dibawa pulang untuk istrinya.
Masha Allah, sesampai dirumah Ali justeru mendapati istrinya Fatimah az-Zahra sudah kembali terlihat segar bugar dan telah beraktifitas seperti biasa. Bahkan, Fatimah az-Zahra sendiri yang menyambut kedatangan sang suami sepulang dari pasar dengan keceriaan seperti biasanya..
"Kenapa Kanda terlihat murung?" Tanya Fatimah ketika mendapati wajah sang suami justeru terlihat murung sesampai dirumah. Mendengar pertanyaan Fatimah, Ali langsung menjelaskan semua kejadian yang terjadi selama perjalanannya membeli buah delima kepada sang istri.
"Kanda, kalau begitu alangkah lebih baik lagi kalau buah delima itu diberikan saja kepada bapak tua itu lagi! Karena atas ijin Allah SWT, sesaat setelah kanda pergi tadi tubuhku kembali sehat dan segar bugar seperti biasanya." Kata Fatimah dengan penuh kasih sayang.
Mendengar penjelasan dan permintaan istrinya, wajah Ali langsung berbinar-binar penuh cahaya dan hendak langsung mengantarkan separuh buah delima yang dipegangnya kepada si bapak tua di pinggir jalan tadi. Tapi tiba-tiba datang seseorang yang mengetuk pintu dan setelah dibuka, ternyata sahabat Salman Al Farisi yang datang atas perintah Rasulullah untuk mengantarkan buah delima merah untuk sang puteri, Fatimah az-Zahra.
Seketika, Salman al-Farisi langsung memberikan sebungkus kantong berisi sembilan buah delima merah itu kepada Ali dan berkata “Ini ada buah delima dari Rasulullah untuk Fatimah.”
Baca Juga : Kisah Mubarak, Gagal Memilih Anggur Manis yang Berbuah Bidadari