Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gugus Tugas Ekonomi, Ekosistem Less Contact Economy, dan Perlunya Spirit Covidpreneur untuk Pemulihan Ekonomi

30 Juni 2020   22:06 Diperbarui: 30 Juni 2020   22:01 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Tungging Terlihat Sepi Pasca Pemberlakuan New Normal | @kaekaha

Setidaknya ada dua paradigma strategis yang diperlukan Indonesia, sebagai bentuk konsolidasi untuk mensukseskan pemberlakuan  protokoler new normal dengan harapan penyebaran covid-19 serta stabilitas perekonomian sama-sama terkendali, yaitu kebijakan strategis yang tepat dan akurat serta rakyat yang kooperatif dan kreatif.

Jika pemerintah berikut  semua elemen pemangku kebijakan telah menetapkan rumusan berbagai kebijakannya, termasuk salah satunya protokoler new normal  atau concern-nya Gugus Tugas Ekonomi merekomendasikan ekosistem less contact economy (LCE) untuk pemulihan ekonomi ekuivalen sebagai kebijakan strategis yang tepat dan akurat, maka rakyat wajib kooperatif, mendukungnya secara aktif dengan taat mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan, juga berusaha untuk ikut berperan aktif dalam aktifitas ekosistem less contact economy (LCE).

Berusaha ikut berperan aktif dalam aktifitas ekosistem less contact economy (LCE), merupakan upaya riil kita sebagai bagian dari negeri ini untuk ikut serta menjaga tetap berjalannya roda perekonomian, sekaligus mempersempit juga mengendalikan elemen ketidakpastian, hantu paling menakutkan selama pandemi, selain covid-19 sendiri.

Untuk bisa berperan aktif dalam aktifitas ekosistem less contact economy (LCE), dibutuhkan spirit juga mental yang tangguh untuk bisa bertahan dan beradaptasi pada tatanan dunia baru atau era new normal. Sedangkan spirit dan mental yang tangguh untuk tetap bisa bertahan dan beradaptasi terhadap berbagai keterbatasan, telah dicatat sejarah beratus-ratus tahun silam, dimiliki oleh pribadi-pribadi berjiwa entrepreneur. Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel saya yang berjudul Covidpreneur, Aktualisasi Spirit dan Mental Entrepreneurship di Masa Pandemi.

Dalam artikel tersebut, tangguhnya spirit dan mental entrepreneur secara faktual dicontohkan oleh Isaac Newton dkk yang telah teruji dalam sejarah dan tetap akan aktual menembus semua model dan jenis tantangan zaman, tidak hanya bisa  beradaptasi untuk sekedar bisa hidup saja, tapi juga tetap aktif, kreatif, inovatif dan produktif ditengah keterbatasan, termasuk dimasa pandemi covid-19 saat ini. Menyesuaikan momentumnya, maka label entrepreneur-nya menjadi covidpreneur!

Covidpreneur bisa dimaknai sebagai semangat berkreatifitas dan berinovasi secara berkesinambungan yang fokus kepada solusi layaknya para entrepreneur yang terus berusaha menemukan bahkan menciptakan peluang usaha sebagai solusi holistik untuk beradaptasi dengan situasi pandemi covid-19, mirip seperti aksi Isaac Newton yang berhasil menemukan Hukum Gravitasi Universal ditengah karantina akibat wabah pes. Sangat Aktual bukan!?

Batik Corona Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com 
Batik Corona Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com 

Bentuk aktualisasi covidpreneur dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya bisa dimanifestasikan dalam tiga bentuk aktifitas berikut,

1. Aktif 

Kesadaran memaksimalkan semua potensi yang dimiliki untuk menemukan, bahkan menciptakan peluang terbaik sebagai solusi dari semua masalah yang dihadapi, dalam konteks saat ini tentunya agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi covid-19, sehingga bisa terus berkreasi di masa pandemi. Caranya!

  1. Aktif Berdoa
    Sebagai makhluk-Nya, kita wajib aktif berkomunikasi dengan-Nya dalam keadaan apapun!  Bersandar kepada-Nya, akan menuntun kepada energi positif untuk tetap tenang, iklas dan sabar.
  2. Aktif Berpikir
    Sikap tenang, iklas dan sabar akan memudahkan kita mengontrol emosi dan berempati, tidak mudah panik, terus berpikir positif, optimis, sehingga logika tetap kritis dan jalan sesuai fungsinya, bijaksana mengatur keuangan, juga menganalisa potensi ketrampilan yang memungkinkan untuk diberdayakan.
  3. Aktif Bergerak
    Dengan energi dan pola pikir positif, logika tetap kritis. Dalam konteks saat ini, logika kritis diperlukan untuk mengelola praktik pengambilan keputusan, termasuk memilih dan memilah tindakan yang diperlukan di masa pandemi. Baik tindakan meminimalisir infeksi covid-19 seperti berolahraga, makan bergizi seimbang, istirahat cukup, maupun untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, seperti tidak panic buying, memerangi hoax dll. 

2. Kreatif-Inovatif

Dua aspek kreatif-inovatif , yaitu 

  1. Kreatif Defensif  (bertahan), terkait kebijaksanaan dalam mengatur keuangan, berikut kreatifitas turunannya seperti berhemat, membuat skala prioritas, financial distancing dll.
  2. Kreatif Ofensif/ekspansif (mencari peluang baru), kreatif menciptakan produk tematik,  konten kreatif dll yang bisa dijual atau dimanfaatkan oleh orang banyak.  

3. Produktif

Sebagai tindak lanjut atau eksekusi dari fase sebelumnya, di fase inilah semua ide dan gagasan kreatif diwujudkan menjadi sebuah karya, syukur-syukur menjadi masterpiece yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat di tengah-tengah masa pandemi, sehingga secara kontinyu kedepannya bisa terus diproduksi, bahkan kalau perlu terus dikembangkan dan disempurnakan nilai kebermanfaatannya. Sehingga kedepan, tidak hanya keuntungan ekonomis saja yang didapat, tapi juga pahala yang terus mengalir selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun