Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gugus Tugas Ekonomi, Ekosistem Less Contact Economy, dan Perlunya Spirit Covidpreneur untuk Pemulihan Ekonomi

30 Juni 2020   22:06 Diperbarui: 30 Juni 2020   22:01 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Tungging Terlihat Sepi Pasca Pemberlakuan New Normal | @kaekaha

Sejarah Akan berulang dan Pengalaman adalah Guru Terbaik!

Krisis ekonomi Great Depression (Depresi Besar) tahun 1929-1933 meluluhlantakkan ekonomi global, terutama  Amerika Serikat yang akhirnya mewariskan mantera inspiratif, “Waste not, Want not” yang secara umum dimaknai sebagai tidak membuang-buang sumber daya yang dimiliki dan tegas membedakan kebutuhan dengan keinginan

Dengannya, puluhan tahun setelahnya rakyat Amerika membiasakan diri dan akhirnya terbiasa hidup hemat dan tidak boros dalam menggunakan uang, salah satunya karena tegas memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.

Setelahnya, krisis keuangan Asia 1997/1998 yang di Indonesia menjelma menjadi krisis multidimensi, menjadikan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) menyadari dan memahami pentingnya stabilitas ekonomi regional. Untuk itu, mereka akhirnya bersatu dan bahu membahu memperkuat pondasi perekonomian. 

Hasilnya, saat dunia kembali dilanda krisis pada 2008, meskipun tidak benar-benar kebal, perekonomian negara-negara ASEAN saat itu relatif tetap kuat.  Khusus Indonesia, saat itu memang kembali dihadapkan pada arus keluar kapital yang cukup besar, tapi karena fundamental ekonomi yang relatif lebih baik, lebih kuat dan lebih siap, mampu menjaga ekonomi tetap stabil . 

Bahkan selama gelombang krisis melanda, antara tahun 2008-2009, Indonesia tidak hanya bisa keluar dari krisis ekonomi saja, tapi juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan PDB sebesar 4.6 persen, padahal hampir semua negara di dunia hanya mampu mencatat pertumbuhan ekonomi minus 2%. Amerika Serikat malah mencatat pertumbuhan ekonomi minus 1%. 

Sejarah mencatat, setiap terjadi krisis ekonomi berskala global selalu meninggalkan "warisan" berharga bagi generasi berikutnya. 

Artinya, kita pasti bisa keluar dari semua masalah akibat dampak Pandemi Covid-19, bahkan dengan kepala tegak meninggalkan jejak inspirasi kepada dunia!  Caranya?

news.detik.com 
news.detik.com 

Gugus Tugas Ekonomi

Intinya sama seperti saat merespon pandemi covid-19, dengan membentuk gugus tugas khusus. Saat ini, Presiden juga harus mempunyai tim yang secara khusus memikirkan cara atau strategi paling efektif dan efisien untuk memulihkan kondisi ekonomi yang terus mengalami perlambatan, sebut saja sebagai gugus tugas ekonomi.

Terkait Undang-Undang Nomor 2/2020 tentang langkah pemulihan ekonomi nasional akibat covid-19, pembentukan Gugus Tugas Ekonomi ini sangat penting, mengingat urgent-nya upaya penyelamatan ekonomi saat ini. Untuk itu, gugus tugas ekonomi ini dibentuk secara khusus agar bisa fokus memikirkan pemulihan ekonomi dengan strategi yang paling efektif dan efisien tanpa harus masih direpotkan dengan tugas dan urusan rutin kementerian. 

Berbeda dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tim Gugus tugas ekonomi tidak harus diberi kewenangan untuk eksekusi kebijakan, agar tidak bertabrakan dengan langkah yang ditempuh kementerian, tapi harus bisa menjadi lembaga think-tank pemberi masukan dan juga terobosan-terobosan  jitu dan aktual, langsung kepada Presiden untuk membantu mengarahkan langkah-langkah strategis para pembantunya di kementerian terkait. 

Timnya tidak harus besar yang penting cukup efektif dan efisien! Untuk itu, tim Gugus Tugas Ekonomi ini harus diisi oleh orang-orang berkompeten plus berpengalaman menangani krisis, paham pemerintahan, makroekonomi dan dunia bisnis, serta bisa bekerja sama. 

Langkah-langkah strategis pemulihan ekonomi setelah diberlakukannya protokoler new normal ini sangat diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan ekonomi masyarakat, agar tetap berputar! Benar-benar bisa membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi untuk memberi penghidupan di tengah upaya untuk terus mengendalikan penyebaran covid-19, apalagi pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal ke-2 sudah di depan mata.

QRIS : Pembayaran Digital Ala Milenial | unycommunity.com
QRIS : Pembayaran Digital Ala Milenial | unycommunity.com

Less Contact Economy (LCE)

Protokoler New Normal bisa dimaknai sebagai bentuk adaptasi terhadap tatanan kehidupan baru yang dalam konteks saat ini adalah hidup berdampingan dengan virus pandemis covid-19 atau istilah kerennya sleeping wirh the enemyWoooow! Disini kita tetap harus aktif, kreatif, inovatif dan tentunya produktif meskipun hidup berdampingan dengan virus mematikan!

Kunci untuk beradaptasi ada pada less contact activity (LCA) atau minimalisir aktivitas kontak langsung. Terkait tematik upaya pemulihan ekonomi setelah diberlakukannya protokoler new normal, proses adaptasi dalam aktifitas ekonomi masyarakat yang disebut sebagai less contact economy (LCE) atau ekonomi minim kontak, sepertinya  menjadi solusi paling adaptif yang harus menjadi concern serius tim Gugus Tugas Ekonomi.

Secara sederhana, less contact economy (LCE) bisa dimaknai sebagai aktifitas ekonomi tanpa kontak atau bertemu langsung, tapi bertemu dengan menggunakan peralatan komunikasi digital atau sering kita sebut sebagai aktifitas daring atau online. 

Jadi, komunikasi digital minim kontak langsung yang kelak membentuk ekosistem ekonomi digital inilah roh dari konsep less contact economy yang menjadikan perekonomian relatif tetap produktif selama pandemi berlangsung. 

Kedepannya, model aktifitas ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh tren teknologi kekinian ini, dipastikan akan menjadi masa depan ekonomi dunia, sebagai bagian dari revolusi industri 4.0. Sebut saja, belanja daring, pembayaran digital, tele-working, tele-medicine atau pelayanan medis jarak jauh, tele-education atau pendidikan jarak jauh, hiburan daring, supply chain, 3D printing atau percetakan tiga dimensi, robot dan drone, serta teknologi 5G.

Tidak hanya menjadi instrumen penting bagi menjadi masa depan ekonomi dunia, sebagai bagian dari revolusi industri 4.0., ekosistem ekonomi digital juga sangat memungkinkan melahirkan berbagai jenis pekerjaan baru, sehingga dapat membantu mengurangi angka pengangguran plus kemiskinan.

Relevansinya, sekarang kita memerlukan beragam inovasi dalam bentuk aplikasi digital. Semakin banyak aplikasi maka semakin memperkecil kontak langsung, karena semakin banyak orang yang beralih memanfaatkannya, sehingga implementasi sepuluh tren teknologi diatas semakin mudah terwujud. 

Kreasi Helm Corona Karya Seniman Asal Mojokerto, Nanang Moeni | beritajatim.com
Kreasi Helm Corona Karya Seniman Asal Mojokerto, Nanang Moeni | beritajatim.com

Covidpreneur

Setidaknya ada dua paradigma strategis yang diperlukan Indonesia, sebagai bentuk konsolidasi untuk mensukseskan pemberlakuan  protokoler new normal dengan harapan penyebaran covid-19 serta stabilitas perekonomian sama-sama terkendali, yaitu kebijakan strategis yang tepat dan akurat serta rakyat yang kooperatif dan kreatif.

Jika pemerintah berikut  semua elemen pemangku kebijakan telah menetapkan rumusan berbagai kebijakannya, termasuk salah satunya protokoler new normal  atau concern-nya Gugus Tugas Ekonomi merekomendasikan ekosistem less contact economy (LCE) untuk pemulihan ekonomi ekuivalen sebagai kebijakan strategis yang tepat dan akurat, maka rakyat wajib kooperatif, mendukungnya secara aktif dengan taat mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan, juga berusaha untuk ikut berperan aktif dalam aktifitas ekosistem less contact economy (LCE).

Berusaha ikut berperan aktif dalam aktifitas ekosistem less contact economy (LCE), merupakan upaya riil kita sebagai bagian dari negeri ini untuk ikut serta menjaga tetap berjalannya roda perekonomian, sekaligus mempersempit juga mengendalikan elemen ketidakpastian, hantu paling menakutkan selama pandemi, selain covid-19 sendiri.

Untuk bisa berperan aktif dalam aktifitas ekosistem less contact economy (LCE), dibutuhkan spirit juga mental yang tangguh untuk bisa bertahan dan beradaptasi pada tatanan dunia baru atau era new normal. Sedangkan spirit dan mental yang tangguh untuk tetap bisa bertahan dan beradaptasi terhadap berbagai keterbatasan, telah dicatat sejarah beratus-ratus tahun silam, dimiliki oleh pribadi-pribadi berjiwa entrepreneurUntuk lebih jelasnya silakan baca artikel saya yang berjudul Covidpreneur, Aktualisasi Spirit dan Mental Entrepreneurship di Masa Pandemi.

Dalam artikel tersebut, tangguhnya spirit dan mental entrepreneur secara faktual dicontohkan oleh Isaac Newton dkk yang telah teruji dalam sejarah dan tetap akan aktual menembus semua model dan jenis tantangan zaman, tidak hanya bisa  beradaptasi untuk sekedar bisa hidup saja, tapi juga tetap aktif, kreatif, inovatif dan produktif ditengah keterbatasan, termasuk dimasa pandemi covid-19 saat ini. Menyesuaikan momentumnya, maka label entrepreneur-nya menjadi covidpreneur!

Covidpreneur bisa dimaknai sebagai semangat berkreatifitas dan berinovasi secara berkesinambungan yang fokus kepada solusi layaknya para entrepreneur yang terus berusaha menemukan bahkan menciptakan peluang usaha sebagai solusi holistik untuk beradaptasi dengan situasi pandemi covid-19, mirip seperti aksi Isaac Newton yang berhasil menemukan Hukum Gravitasi Universal ditengah karantina akibat wabah pes. Sangat Aktual bukan!?

Batik Corona Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com 
Batik Corona Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com 

Bentuk aktualisasi covidpreneur dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya bisa dimanifestasikan dalam tiga bentuk aktifitas berikut,

1. Aktif 

Kesadaran memaksimalkan semua potensi yang dimiliki untuk menemukan, bahkan menciptakan peluang terbaik sebagai solusi dari semua masalah yang dihadapi, dalam konteks saat ini tentunya agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi covid-19, sehingga bisa terus berkreasi di masa pandemi. Caranya!

  1. Aktif Berdoa
    Sebagai makhluk-Nya, kita wajib aktif berkomunikasi dengan-Nya dalam keadaan apapun!  Bersandar kepada-Nya, akan menuntun kepada energi positif untuk tetap tenang, iklas dan sabar.
  2. Aktif Berpikir
    Sikap tenang, iklas dan sabar akan memudahkan kita mengontrol emosi dan berempati, tidak mudah panik, terus berpikir positif, optimis, sehingga logika tetap kritis dan jalan sesuai fungsinya, bijaksana mengatur keuangan, juga menganalisa potensi ketrampilan yang memungkinkan untuk diberdayakan.
  3. Aktif Bergerak
    Dengan energi dan pola pikir positif, logika tetap kritis. Dalam konteks saat ini, logika kritis diperlukan untuk mengelola praktik pengambilan keputusan, termasuk memilih dan memilah tindakan yang diperlukan di masa pandemi. Baik tindakan meminimalisir infeksi covid-19 seperti berolahraga, makan bergizi seimbang, istirahat cukup, maupun untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, seperti tidak panic buying, memerangi hoax dll. 

2. Kreatif-Inovatif

Dua aspek kreatif-inovatif , yaitu 

  1. Kreatif Defensif  (bertahan), terkait kebijaksanaan dalam mengatur keuangan, berikut kreatifitas turunannya seperti berhemat, membuat skala prioritas, financial distancing dll.
  2. Kreatif Ofensif/ekspansif (mencari peluang baru), kreatif menciptakan produk tematik,  konten kreatif dll yang bisa dijual atau dimanfaatkan oleh orang banyak.  

3. Produktif

Sebagai tindak lanjut atau eksekusi dari fase sebelumnya, di fase inilah semua ide dan gagasan kreatif diwujudkan menjadi sebuah karya, syukur-syukur menjadi masterpiece yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat di tengah-tengah masa pandemi, sehingga secara kontinyu kedepannya bisa terus diproduksi, bahkan kalau perlu terus dikembangkan dan disempurnakan nilai kebermanfaatannya. Sehingga kedepan, tidak hanya keuntungan ekonomis saja yang didapat, tapi juga pahala yang terus mengalir selama-lamanya.

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun