Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpesona Keeksotisan Alam Pulau Lengkuas-Belitung nan Unik

28 Desember 2019   09:44 Diperbarui: 28 Desember 2019   09:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksotisnya Pulau Lengkuas (dokpri)

Setelah puas menyaksikan moment GMT (Gerhana Matahari Total) dari atas Kapal Patroli BAKAMLA (Badan Kemanan Laut) KN 4801 Bintang Laut di perairan Selat Berhala, kawasan Belitung yang bisa dibaca di artikel sebelumnya "Pengalaman Seru Menyaksikan Detik-detik Gerhana Matahari Total dari Tengah Laut Perairan Belitung". 

Setelah perut sukses terisi masakan super sedap ala koki-koki hebat kapal  KN 4801 Bintang Laut yang bisa menggabungkan kuliner Sup, Soto dan Rawon dalam satu jenis kuliner mak nyusss yang nggak ada duanya! (Laper apa doyan bro...? He...he...he...), kami "Laskar Gerhana Matahari" akhirnya dilepas ditengah lautan oleh sahabat-sahabat dari BAKAMLA setelah sebelumnya melakukan doa bersama dan tentunya upacara perpisahan dengan salam sampai jumpa lagi!

Suasana di Dalam Perahu (dokpri)
Suasana di Dalam Perahu (dokpri)

Setelah pamitan, kami akhirnya "dievakuasi" ke dua perahu kayu bermotor milik nelayan setempat. Proses evakuasi ini sebenarnya menjadi drama tersendiri bagi kami, terutama bagi laskar emak-emak alias cewek-cewek. Bagaimana tidak, proses perpindahan yang awalnya terlihat mudah ini ternyata menjadi sedikit ribet dan full drama ketika tiba-tiba angin dan riak gelombang Selat Berhala terasa lebih kuat dari sebelumnya.    

Baca Juga :  Pengalaman Seru Menyaksikan Detik-detik Gerhana Matahari Total dari Tengah Laut Perairan Belitung

Proses perpindahan melalui bagian buritan kapal ini, memang terlihat ngeri-ngeri sedap! Riak gelombang yang sesekali membuat perahu terus bergerak kadang merapat dan kadang menjauh dari kapal KN 4801 Bintang Laut menimbulkan kepanikan tersendiri, tak ayal jeritan-jeritan yang justeru menimbulkan tawa dan canda jadi momen tak terlupakan bagi kami semua, terutama laskar emak-emak alias cewek-cewek.


Setelah proses evakuasi beres, perahu kayu langsung tancap gas menuju Pulau Lengkuas. Tidak memerlukan waktu lama untuk menuju Pulau Lengkuas dari titik kami berpisah dengan kapal KN 4801 Bintang Laut. Setelah berlayar sekitar sepuluh menit, akhirnya kami sampai di Pulau Lengkuas. Kami disambut hamparan pasir pantai berwrana putih bersih dengan air laut tenang yang super bening. Wooow cantik nian pantai ini!

Perahu kayu bermotor yang mengantarkan kami ke Pulau Lengkuas tidak bisa benar-benar menepi sampai gugusan pasir putih yang kering, tapi masih beberapa meter sebelumnya jadi mau tidak mau satu per-satu kami berlompatan ke arah air dangkal! Asyiiiik akhirnya kecebur juga....

Perahu, Air laut bening dan Pasir putih. Perfect! (dokpri)
Perahu, Air laut bening dan Pasir putih. Perfect! (dokpri)

Hari ini, memang hari nya tempat wisata di Belitung dan sekitarnya. Begitu juga Pulau Lengkuas, pulau kecil di tengah-tengah Selat Berhala yang konon dulu rawan perompak ini, hari ini terlihat penuh pengunjung. Setelah koordinasi, bagi yang menginginkan aktifitas snorkling langsung dibawa perahu lagi menuju spot-spot penyelaman terbaik di sekitaran pulau Lengkuas.

Baca Juga :  Ada Wisata "Kampoeng Ahok" di Belitung                        

Sedangkan saya yang kebetulan tidak kebagian jatah snorkling (ya iyalah! Gimana mau snorkling, lha wong berenang aja nggak bisa!) wajib mengeksplor seisi Pulau yang didalamnya juga menjadi pusat konservasi penyu dan satu lagi apalagi kalau bukan landmark terpenting yang berdiri menjulang di tengah pulau sejak ratusan tahun silam, yap itu dia mercusuar!  

Konfigurasi Ragam Batu Raksasa (dokpri)
Konfigurasi Ragam Batu Raksasa (dokpri)

Tidak mau menunggu lama, saya pilih langsung mengeksplor Pulau seluas sekitar sehektar tersebut. Saya memulai menyisir pulau berlawanan dengan arah jarum jam, jadi dari sisi luar kanan ke arah kiri. Spot pertama yang saya tuju tentu konfigurasi unik batuan raksasa yang tersusun secara alami di tepian pantai.

Ukuran, bentuk dan formasi konfigurasi batu-batuan granit raksasa ini menurut saya luar biasa cantik! Mulai dari seukuran kerbau sampai sukuran truk ada dan uniknya susunan mereka sangat menkajubkan seperti ada yang menyusun!

Konfigurasi ini semakin sempurna ketika ceruk-ceruk diantara bebatuan yang mungkin telah berusia ribuan tahun ini membentuk kolam-kolam kecil berair jernih yang kadang-kadang berisi biota laut yang tidak akan pernah ditemui di daratan ini untuk relaksasi, setidaknya untuk merendam kaki yang penat karena kepanasan.

View Gadis-gadis di Bebatuan (dokpri)
View Gadis-gadis di Bebatuan (dokpri)

Dari lokasi rimba bebatuan raksasa ini, kita juga bisa melihat si bongsor yang tinggi menjulang di tengah pulau, ya itu dia mercusuar tua yang di bangun sejak jaman penjajahan Belanda.

Dari tempat ini mercusuar itu tampak cantik berpadu dengan hijau pucuk pohon kelapa dan frame bebatuan di bagian bawahnya yang saat itu kebetulan juga berhias dua gadis yang tak kalah cantiknya dengan si bongsor!

Setelah puas menikmati rimba bebatuan yang konon menurut kepercayaan masyarakat setempat batu-batu raksasa tersebut bisa bertumbuh alias bisa membesar, saya melipir ke kebun kelapa yang tadi dari rimba bebatuan hanya terlahat pucuknya. Apalagi, semakin siang di bagian bawah rimba bebatuan ini semakin banyak pengunjung yang berenang. 

Namanya juga berenang, pastilah pakainnya pakaian renang yang serba open! Apalagi banyak kolam-kolam kecil yang agak terlindung, jadi daripada tergoda yang iya-iya eh... yang bukan-bukan! Mending saya yang mengalah deh...he...he...he... Ngacir!

Warung Es Kelapa (dokpri)
Warung Es Kelapa (dokpri)

Dari kebon kelapa yang tidak seberapa luas ini, saya mencoba membidik si bongsor dari angle yang berbeda. Setelah puas, saya langsung ngeloyor menuju kedai es kelapa yang lokasi tidak jauh dari kebun kelapa itu di dekat pintu masuk ke komplek mercusuar. Karena cuaca cerah dan terang benderang, sinar mentari setengah siang ini juga mulai terasa panas. 

Tapi rasa panas menyengat itu segera terobati dengan sebiji kelapa muda yang telah di lubangi bagian atasnya. Sluuuuurp! Ah.....segernya air kelapa muda ini hmmmmm! Ada yang mau? 

Beberapa saat menikmati es kelapa langsung dari buahnya dan semangkuk bakso ikan berkuah suedaaaap di tempat ini kok tiba-tiba rasa kantuk hebat menyerang. Untungnya, teman-teman yang snorkling segera tiba dan bergabung dengan kami untuk segera mengeksplor kompleks mercusuar yang didalamnya juga terdapat project penangkaran penyu mini.

Pintu Masuk Mercusuar (dokpri)
Pintu Masuk Mercusuar (dokpri)

Papan Nama Mercusuar 
Papan Nama Mercusuar 

Sayang seribu sayang, saat itu rombongan kami tidak diijinkan untuk naik ke puncak mercusuar dengan alasan sedang ada perbaikan. Mau tidak mau kami harus memaklumi dan mematuhi larangan dari pihak pengelola mercusuar, meskipun menimati view dari puncak mercusuar sebenarnya menjadi alasan terbesar perjalanan kami ke Pulau Lengkuas!

Ya sudahlah! Akhirnya kami hanya bisa mengabadikan mercusuar berikut ragam pernak-perniknya yang bersejarah itu dari berbagai sudut angle yang tentunya sangat menarik.

Setelah puas mengeksplor komplek mercusuar, di pintu keluar (yang sebenarnya juga pintu masuk...he...he...he...) di samping sebelah kanan di tempat yang terlindung di bawah papan keterangan fisik dari mercusuar, disini kami mendapatkan petak-petak pasir yang berfungsi sebagai tempat penetasan penyu.

Area Penetasan Penyu (dokpri)
Area Penetasan Penyu (dokpri)

Sayangnya, karena tidak ada petugas yang menjaga atau setidaknya papan pemberitahuan perihal seluk beluk penangkaran penyu yang ada di lokasi Pulau Lengkuas ini, alhasil kami tidak mendapatkan informasi apapun terkait penyu yang di tangkarkan di Pulau ini. 

Ok-lah nggak apa-apa, yang penting kami Laskar Gerhana Matahari hari ini telah mencatatkan sejarah, menjejakkan langkah kecil kami di pulau kecil nan menawan di tengah lautan yang teduh dan damai ini...

Sampai jumpa lagi Pulau Lengkuas! Suatu saat nanti mercusuarmu harus bisa ku takhlukkan!

 

Semoga Bermanfaat!

(BERSAMBUNG)

dok. Komabatan
dok. Komabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun