Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hutan dalam Pohon, Ide Sederhana Menambah Pabrik O2 di Lahan Terbatas Perkotaan

23 April 2016   02:40 Diperbarui: 23 April 2016   16:18 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saking senengnya, akhirnya saya memindahkan sekitar empat jenis tanaman anggrek lagi yang entah apa nama dan jenisnya' sekaligus saya taruh diatasnya. Kali ini, tanaman anggrek saya pindahkan dengan rumahnya, alias tempat dia nempel, yaitu batang dalam tanaman pakis yang sudah di gergaji berbentuk kotak-kotak. Ditempat asalnya, tanaman anggrek saya seperti hidup segan mati tak mau! Alhamdulillah, ditempat yang baru, saya ikat di sela-sela cabang batang pohon ketapang hidupnya seperti lebih terjamin, terus mengeluarkan cabang baru dan ujung-ujungnya berbungaaaaaa! Waduuuuh, kalau sedang berbunga rasanya nggak mau kemana-mana deh...ingin memandangnya terus!

[caption caption="Ada tiga-empat jenis anggrek"]

[/caption]

[caption caption="Satu jenis anggrek lagi"]

[/caption]

Dari sini, saya melihat ada perubahan dilingkungan saya, sejak masing-masing tanaman anggrek mengeluarkan bunganya baik secara bersamaan maupun bergiliran banyak tetangga bahkan orang yang lewat sering berhenti di bawah pohon ketapang di depan rumah saya yang kebetulan sangat rindang karena bentuk susunan batang tempat tumbuh daunya yang seperti payung raksasa. Ada yang sekedar berteduh sesaat karena kepanasan, ada juga yang ingin melihat bunga anggrek yang kebetulan sedang berbunga dengan warna ungu yang cantik, bahkan ada juga paman penjual pentol dan tukang sol sepatu yang hampir tiap hari "ngetem"disitu untuk beberapa saat. Diantara mereka ada yang bertanya tentang bunga-bunga anggrek yang tumbuh subur di pohon ketapang tersebut. Sebagian besar pertanyaan mereka adalah nama dan jenis anggrek tersebut plus pengaruh posisi hidup mereka yang menempel di pohon inang (tanaman epifit)terhadap kehidupan pohon inangnya! Hayo apa kira-kira jawabannya ya....?

[caption caption="Bunga anggrek sedang mekar di pabrik O2"]

[/caption]

Kalau pertanyaan terkait nama dan jenis tanaman anggreknya, jelas saya tidak tahu jawaban detailnya. Kalau untuk pertanyaan kedua, terkait kehidupan tanaman epifit yang menempel pada inang sih Insha Allah tidak menggangu tanaman inangnya. Sebagian besar mereka bertanya, kalau di tempelkan di pohon Mangga apakah pohon mangganya tetap bisa berbuah secara normal? Jawaban saya....Insha Allah! he...he...he....

[caption caption="Anggrek dari jenis yang berbeda sedang mekar, cantik ya...?!"]

[/caption]

Setelah sekitar setahun tidak menambah koleksi tanaman yang ditempel di batang pohon ketapang, akhirnya muncul ide lagi untuk menambah jenis tanaman baru untuk ditempel, gara-gara ketika berjalan-jalan di pasar Ahad Kertakhanyar yang tiap Minggu pagi juga dipenuhi oleh berbagai pedagang tanaman hias, saya melihat tanaman Simbar Menjangan (Platycerium bifurcatum)dan Kadaka (Asplenium nidus) yang keduanya kebetulan hidupnya memang menempel di pohon atau bebatuan. Seperti lagu Iwan Fals "Kereta Tiba Pukul Berapa?... Tawar menawar harga pas tancap gas!

[caption caption="Simbar Menjangan (Platycerium bifurcatum)"]

[/caption]

[caption caption="Kadaka (Asplenium nidus)"]

[/caption]

Sesampai di rumah, kedua tanaman itu langsung saya ikat dengan kawat di batang pohon ketapang. Simbar menjangan di posisi paling atas, sedang kandaka saya tempelkan bedekatan dengan si anggrek. Alhamdulillah setelah hampir setahun, kedua tanaman ini tidak hanya sekedar semakin membesar dan menghijau, tapi ternyata juga beranak pinak menjadi banyak. Bahkan yang membuat saya heran adalah munculnya tanaman epifit paku-pakuan liar yang ikut tumbuh di dalam rumpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun