Sebelum menjadik manusia silver, Anto berprofesi sebagai sopir angkot jurusan karet-Tanah Abang.
Ia mengaku hasil dari menarik angkot mengalami penurunan drastis hingga ia sempat tidak bisa membayar uang kontrakan.
Ide untuk menjadi manusia silver ia dapatkan dari seorang temannya yang tinggal di menteng pulo.
Dalam sehari Anto bisa membawa uang dari mulai lima puluh ribu rupiah hingga dua ratus ribu rupiah.
"tadinya saya sopir angkot, terus karena sepi saya diajakin temen jadi manusia silver, kemarin waktu masih narik angkot pemasukannya kurang terus ga bisa bayar kontrakan, kalo sekarang bisa dapet lima puluh kadang dua ratus sehari"
Ketidakpastian berakhirnya pandemic covid-19 membuat muncul permasalahan baru di ibu kota, khususnya masalah sosial seperti maraknya manusi silver saat ini.
Penulis : I Kadek Darmawan, Mahasiswa STISIP WIDURI