Mohon tunggu...
Jovin VerenMarfella
Jovin VerenMarfella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

42321010081 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis_12_Teodesi (Teodisi) dan Kejahatan

19 November 2022   02:44 Diperbarui: 19 November 2022   03:17 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Jovin Veren Marfella

NIM : 42321010081

Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Universitas Mercubuana

Kejahatan

Pada kenyataannya, di dalam kehidupan ini, tidak mungkin lagi terhindar dari segala hal negatif atau berbagai fenomena yang ada di masyarakat.  Begitu juga adanya tindak pidana atau tunggakan yang biasa disebut juga sebagai kriminalitas (kejahatan). Kejahatan berasal dari kata "crime" yang berarti kejahatan. Bahkan kejahatan ini dapat dilakukan oleh siapa saja secara sadar maupun tidak sadar.

Menurut Abdulsyani, kejahatan adalah perilaku yang dapat menimbulkan masalah dan gangguan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan menurut Soesilo, kejahtan memiliki dua pengertian, yaitu yang pertama, adalah dari segi hukum, kejahatan tersebut melanggar hukum pidana yang berlaku. 

Lalu yang kedua, dari sudut pandang sosiologis, kejahatan mencakup semua tindakan manusia, bahkan ketika tindakan tersebut tidak atau tidak ditentukan oleh hukum. Pada artikel kali ini, akan membahas kejahatan melalui pandangan dua orang filsuf yaitu Gottfried Wilhelm Leibniz dan David Hume.

Gottfried Wilhelm Leibniz

Leibniz lahir di Leipzig pada tanggal 1 Juli 1646. Monsinyur dibesarkan dalam keluarga Lutheran yang taat pada akhir Perang Tiga Puluh Tahun. Perang ini menghancurkan seluruh negeri. Sejak kecil, setiap kali dia bersekolah, dia belajar sendiri. Karena dia sendiri melakukan banyak penelitian. Pada usia 12 tahun, Leibniz belajar bahasa Latin sebagai cara belajar mandiri. Saya juga belajar bahasa Yunani. Kemampuan belajarnya sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun