Mohon tunggu...
Jusak
Jusak Mohon Tunggu... Konsultan - Pelatih Hukum Ketenagakerjaan Pro Bono dan Direktur Operasional di Lembaga Pendidikan

Memberi pelatihan kasus-kasus ketenagakerjaan berdasarkan putusan hakim, teamwork, kepemimpinan. Dalam linkedin, Jusak.Soehardja memberikan konsultasi tanpa bayar bagi HRD maupun karyawan yang mencari solusi sengketa ketenagakerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Usai Demosi yang Menyita Kemanusiaan, Pergi atau Tetap Tinggal?

28 Januari 2023   21:02 Diperbarui: 28 Januari 2023   21:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mencari sisi penting itu adalah proses menemukan makna baru. Menemukan makna baru adalah tentang mengubah diri sendiri dan cara pandang tentang suatu kejadian. Menemukan makna baru bukan membuat yang salah menjadi benar. Tapi tentang membuat apa yang salah menjadi berharga.

Namun Harti tidak mencari sisi penting itu, tidak menemukan makna baru atas mutasinya. Dalam 2 bulan setelah mutasi, Harti tidak masuk lebih dari 20 hari dan terlambat lebih dari 30 kali. Dalam hal ini Harti tidak menciptakan makna baru, tidak membuat trauma itu berharga, tapi lari dari kenyataan. Tidak ada karyawan, rekan dan atasan yang menghargai tindakan Harti. Atas tindakan Harti, perusahaan selanjutnya melakukan demosi atas Harti dan menurunkan gajinya 50%.

Tidak demikian dengan kasus Iful di Jakarta yang langsung dikenakan demosi (2). Perusahaan melakukan demosi berdasarkan alasan rasionalisasi. Bukannya melakukan tindakan indisipliner atau melawan tanpa aturan atas putusan tak adil itu, Iful tetap bekerja. Ia memahami tindakan indisipliner dan perlawanan seenaknya tidak menghapus masalah.

Ma Thida, seorang tahanan politik terkenal di Myanmar yang hampir mati di penjara berkata ia berterima kasih kepada para sipirnya untuk waktu yang dia miliki untuk berpikir, karena kebijaksanaan yang diperolehnya, untuk kesempatan mengasah keterampilan meditasinya.

Pemerintah menyita kemanusiaan Ma Thida, tapi ia telah menemukan makna baru. Ia berkata: "Kenyataan bahwa telah terjadi pergeseran dan perubahan di politik ini tidak menghapus masalah yang terus berlanjut di masyarakat. Kami belajar melihat dengan sangat baik saat kami berada di penjara." Pendukungnya menghargai dia dan terus memberinya semangat. Apa yang salah menjadi berharga.

MENEMUKAN MAKNA TAPI MASIH MARAH

Harti mungkin menemukan makna baru atas kejadian mutasinya, tapi ia masih marah sekali. Harti tidak dipenjara, tapi telah mengalami prasangka dan bahkan kebencian. Andai Harti belajar terus menjadi manajer IT dan disiplin, perusahaan mungkin tidak melakukan demosi.

Kemudahan membuat Anda kurang berjuang. Tapi kemalangan mendorong pencarian Anda akan makna hidup ini. Belajarlah menikmati kelemahan. Menemukan makna baru agar membuat apa yang salah menjadi berharga.

Terkadang, menemukan makna baru dapat memberi Anda kosakata yang Anda butuhkan untuk memperjuangkan kebebasan tertinggi Anda. Bahwa penindasan melahirkan kekuatan untuk menentangnya. Dan Anda secara bertahap memahami itu sebagai landasan identitas. Butuh identitas untuk menyelamatkan Anda dari kesedihan.

Harti dan Iful akhirnya menuntut perusahaan tempatnya bekerja di pengadilan, agar tidak didemosi. Hakim berpendapat bahwa perusahaan Harti sudah melakukan tindakan benar, karena Harti tidak disiplin. Karyawan harus menerima mutasi dan wajar di demosi bila indisipliner. Harti ingin menang melawan trauma, tapi gagal, kalah di pengadilan dan harus tetap menerima demosi itu. Sebaliknya Iful yang berjuang, menang. Hakim berpendapat perusahaan melakukan tindakan sewenang-wenang dan membebaskan Iful dari tuduhan kesalahan.

VERSI DIRI YANG LEBIH BAIK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun