Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Sejarah Kebiasaan Merokok dan Kritiknya

26 Juni 2025   11:48 Diperbarui: 26 Juni 2025   11:48 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 1970-an American Cancer Society  menerbitkan pamlet yang menganjurkan perempuan  hamil dianjurkan untuk berhenti merokok demi kesehatan ibu dan anak.

Pada 1978 persentase orang dewasa di Amerika Serikat yang merokok telah turun menjadi 33 persen. Mayoritas yang signifikan dari mereka yang berhenti merokok adalah para profesional, pria kaya, yang membuat merokok menjadi masalah kesehatan yang semakin dikaitkan dengan wanita dan kemiskinan.

Sementara perokok Amerika rata-rata menghabiskan 22 batang rokok sehari pada tahun 1954, jumlahnya telah meningkat menjadi 30 batang sehari pada 1978.

Statistik ini  menunjukkan bahwa tingkat berhenti merokok lebih tinggi di antara mereka yang merokok lebih sedikit dan bahwa semakin banyak perokok yang telah beralih ke merek yang lebih ringan atau filter merokok lebih banyak.

Upaya untuk membatasi kebebasan individu untuk merokok pada awalnya paling menonjol di Amerika Serikat, seperti larangan merokok di sebagian besar tempat kerja tertutup di California 1995. Sementara pada  2004 Irlandia menjadi negara pertama yang melarang merokok di tempat kerja tertutup, dan negara-negara lain sejak itu mengikutinya.

Meskipun demikian, cengkeraman kuat merokok pada budaya populer dunia menunjukkan bahwa praktik tersebut akan tetap ada. Sementara merokok semakin tidak disukai di zaman yang sadar kesehatan dan perokok menjadi merasa terpinggirkan dan dilecehkan, penindasan terhadap merokok hanya meningkatkan kekuatannya sebagai simbol individualisme dan perlawanan.

Survei film-film Hollywood yang sukses secara internasional menemukan bahwa film-film yang dirilis pada 1995 menampilkan empat kali lebih banyak merokok daripada yang dirilis pada 1990, dengan peningkatan jumlah referensi verbal dan visual yang positif yang dibuat untuk kebiasaan tersebut.

Gambar-gambar ini disiarkan ke wilayah-wilayah di dunia tempat perusahaan-perusahaan tembakau milik Amerika mulai merambah pasar penjualan produk mereka. Semua ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok kemungkinan akan tetap mengakar dalam masyarakat global modern seperti halnya masyarakat Indian Amerika pra-Columbus. Bahkan jauh le bih berdampak buruk.

Jadi betapa hebatnya gerakan anti rokok didukung oleh berpuluh-puluh atau beratus-ratus penelitian tetap masih kalah dengan pemasaran dan periklanan industri rokok dengan imajinasinya yang juga makin canggih membentuk citra pria maskulin atau perempuan yang cantik di benak publik.

Irvan Sjafari

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun