Kotak dan pipa tembakau menjadi aksesori fesyen di alangan elte  Eropa. Mereka menganggap merokok memberikan kesenangan seperti yang disinggung sastrawan Oscar Wilde.
Bahkan kalangan medis pada abad ke 18-19 meneliti tembakau sebagai bagian pengobatan. Mereka mengagumi orang Indian Suku Iruquois menggunakan tembakau untuk mengatasi sakit gigi dan suku Cherokee menjadikannya menghilangkan rasa sakit, sementara orang Indian Guatemala menjadikannya sebagai obat atiseptik. Â
Pada akhir abad ke-16, dokter Spanyol Nicolas Monardes mengklaim bahwa tembakau meredakan rasa lapar, bertindak sebagai relaksan dan penghilang rasa sakit, dan bahkan merupakan obat untuk kanker.
Hanya saja merokok pada masa lalu juga mendapatkan tantangan. Â Pada 1604, Raja James I dari Inggris mengeluarkan apa yang disebut sebagai James's Counterblaste to Tobacco, menyebutkan rokok tidak menyenangkan bagi hidung, berbahaya bagi otak dan paru-paru.
Paus Urbanus VIII (memimpin sejak 1623-1644) Â dan Inocentius IX (1591) pernah mengeluarkan keputusan untuk mengucilkan mereka yang menghisap tembakau di gereja.
Sementara  di tempat lain Sultan Ottoman Murad IV (memerintah 1623 hungga 1640) mengeluarkan regulasi  merokok sebagai pelanggaran berat.
Masalahnya penjelajah Sir Francis Dake dan Sir Walter Raleigh  memperkenalkan rokok pada bangsawan Inggris. Inggrislah yang membuat budi daya tembakau menyebar ke India, Tiongkok, Jepang, Asia Tenggara, Tiimur Tengah dan Afrika Barat.
Dengan tersedianya pipa tanah liat yang murah, tembakau menjadi barang konsumsi massal di Inggris sejak tahun 1670. Pembuatan pipa menyebar ke seluruh Eropa. Pada akhir abad ke-18, kota-kota Belanda seperti Gouda dapat mendukung 350 produsen pipa, berkat budaya merokok di kedai kopi dan rumah minum.
Ketika pipa diperkenalkan ke Asia, pipa-pipa itu dengan cepat diadaptasi dan dibuat dari berbagai bahan seperti kayu, bambu, giok, gading, logam, dan porselen.
Masyarakat Arab mulai menggunakan hookah, atau pipa air, dan merokok menjadi kegiatan bersama yang biasanya dinikmati sambil mengobrol dan minum kopi.
Hookah menyebar ke seluruh Persia (sekarang Iran) dan ke India, akhirnya mencapai Tiongkok, Asia Tenggara, dan banyak bagian Afrika pada akhir abad ke-17.