Gelombang pertama gerakan anti rokok dimulai dengan penetian ilmiah. dan ahli statistik Inggris Austin Bradford Hill dan Sir Richard Doll memberikan bukti kuat yang menghubungkan kanker paru-paru dengan merokok.
Pada  1950, karya dokter kelahiran Jerman Amerika Ernst L. Wynder merilis  penelitiannya bertajuk "Tobacco Smoking as a Possible Etiologic Factor in Bronchiogenic Carcinoma: A Study of 684 Proven Cases" dimuat dalam jurnal Journal of The American Medical Asociation.
Dalam studinya Wynder meneliti 684 pasien kanker paru-paru dibandingkan dengan beberapa kelompok peserta control dengan diagnosis non-kanker paru-paru. Dia dan timnya menemukan pasien kanker paru-paru memiliki riwayat merokok yang lebih lama.
Sementara peneliti dari Inggris Austin Bradford Hill dan Sir Richard Doll  menemukan meskipun hanya ada 36 kematian akibat kanker paru-paru dalam 29 bulan pertama studi, setelah lima tahun ada 70 kematian,  mereka menemukan hampir semuanya pada perokok berat.
Meskipun informasi ini menjadi kejutan besar bagi para perokok, yang terbukti enggan menghentikan kebiasaan mereka karena sudah dipengaruhi iklan dan kecanduan secara fisik. Sementara industry tembakau memberikan bantahan.
Pandangan kedua  ialah laporan oleh Royal College of Physicians (1962) dan ahli bedah umum AS (1964) yang dengan jelas menyatakan efek kesehatan yang merugikan dari merokok, tingkat berhenti merokok tidak setinggi yang diharapkan.
Rata-rata dua juta orang berhenti merokok setiap tahun di Amerika Serikat dalam dekade setelah 1964, tetapi sekitar setengah dari jumlah itu juga mulai merokok setiap tahun, dan tidak semua yang berhenti merokok dapat tetap menjadi bukan perokok.
Pada waktu itu organisasi nirlaba seperti American Cancer Society dan American Lung Association mencetuskan gerakan anti rokok. Kedua organisasi itu  khawatiran melesatnaya jumlah pasien kanker paru-paru.
Pada awal  1961, presiden American Cancer Society, bersama dengan Presiden National Tuberculosis Association (kemudian American Lung Association) mengirim surat  kepada  Presiden Kennedy untuk membentuk komisi yang akan menyelidiki bahaya kesehatan dari merokok.
Laporan penting tahun 1964 Merokok dan Kesehatan: Laporan Komite Penasihat untuk Ahli Bedah Umum Layanan Kesehatan Masyarakat adalah hasilnya. Sejak 1970-an, kelompok anti-merokok telah menargetkan merokok di tempat kerja, di tempat umum, dan di rumah.
Pada akhir  1970-an, terjadi perdebatan di dalam dan luar komunitas medis tentang dampak merokok pada janin yang belum lahir. Hanya ada sedikit penelitian yang mengevaluasi merokok dan kehamilan. Di satu sisi  tidak ada konsensus yang jelas tentang apakah wanita harus berhenti merokok sama sekali saat hamil.