Saya pun melacak Batagor Haji Isan kemungkinan yang memperkenalkan batagor. Awalnya, H Isan memulai usaha batagor di rumahnya di Gang Situaseur, Jalan Kopo. Â
Seperti halnya juga sejarah lontong kari daging, sejarah batagor juga dimulai dengan berkeliling dari Kopo sampai Kiaracondong.
Menurut cerita Muhamad Marga Ambari, almarhum Pak Isan mulai dagang pada 1968 dengan produk awal batakus (baso tahu kukus yang kemudian menjadi baso tahu).
"Karena batakus nya gak habis itu Pak Isan mencoba  mengggorengnya  dan dibagikan ke tetangga-tetangga.  Itu awalnya ketemu baso tahu goreng atau batagor. Sejak itu malah banyak yg suka langsung digoreng dan makin banyak yang pesen langsung," ungkap adik dari anak angkat Isan ini.
Lanjut Marga,biar tidak repot Isan kemudian  langsung menggoreng saja  sejak  1970 itulah fokus untuk menjual Batagor dengan Batagor Isan. Jadi sebenarnya batagor itu dimulai 1970.
Namun sejak 1996 pusat Batagor Isan pindah ke Cabang Bojong Loa masih berjualan sampai sekarang. Batagor Isan berkembang mempunyai puluhan cabang, tiga di antaranya Cabang Ciwastra, Cabang Kompleks Margarahayu Raya dan Cabang Cirebon dipegang Marga.
Dengan demikian boleh dibilang batagor kreatvitas dan inovasi warga lokal.
Sementara Gastronomi Dewi Turgarini mencatat selain Isan,  seorang pedagang kaki lima bernama H. Ismail yang pada  1975 juga  menciptakan makanan unik ini.
"Awalnya, makanan ini hanya diberi nama somay goreng, namun seiring berjalannya waktu, nama somay diganti menjadi batagor yang merupakan singkatan dari baso tahu goreng. Selain itu juga ada ada bahan baku kecap yang eksis sebagai pengaruh akulturasinya," ujar Dewi Turgarini ketika saya hubungi, 5 Februari 2025.
Sementara  yang dikelola warga lokal pribumi adalah Mie Kocok Mang Dadeng berdiri pada 1958.  Namun ia membenarkan sejarah mi jaid kuliner di Bandung jauh sebelum itu. Sejarah terigu di indonesia dapat ditelusuri dengan adanya pertanian gandum sejak 1870 an di pangalengan, serta kemudian sejak 1950 an muncul.