Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Tujuh Belas

4 Maret 2024   22:07 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:09 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perang Dunia III-Foto Freepik

Tujuh Belas 

Perang Dunia Ketiga

Tahun Keempat di Bumi

Namaku Adinda Sundari Rivai.  Aku sudah meraih gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Hayati ITB bahkan juga dapat sarjana kehormatan di Teknik Elektro ITB karena penemuan motor tenaga baterai suryaku dipakai secara luas di kota Bandung sebagai protype.  Sejumlah korporasi Amerika Serikat dan Tiongkok merayuku karena bisik-bisik sepeda motor listrikku sudah dipersenjatai sinar infra merah. 

Namun pihak Bandung Gedebage Tehcnopolis membantahnya.  Padahal memang benar, tetapi pesawat motor listrik yang bersenjata itu sudah dikirim ke Planet Titanium dengan beberapa pesawat Guruminda untuk pemukim perintis.  Kerjasama dengan para Hiyang.  

Apa yang ada di dunia fiksi ilmiah kami hadirkan.  Kami membantu para hiyang untuk mengungsikan umat manusia ke planet tertentu, yang aku tahu hanya Titanium dan planet aku berasal.

Ayu Sanggramawijaya Kilisuci  kekasihnya Irwan Fahrial yang aku tolong dari patah hatinya, klonningan dari cintanya dengan Camelia, cewek Malang itu, menjadi mitraku menciptakan ladang jagung yang lebih efesien. 

Ladang sawit di tanah gersang yang dia ciptakan mampu memaksa para oligarki perusak lingkungan meninggalkan lahan gambutnya yang kini sudah mulai ditanam pohon lagi sebagai gantinya.  Itu menguntungkan karena nggak ada yang dirugikan.  Ayu adalah sekutu andalanku kelak.

Irwan adalah salah satu direktur perusahannya. Pasangan itu sudah punya seorang anak laki-laki yang sudah berusia dua tahun.

Delisa Almira dibujuk oleh BRIN karena penemuannya-sebetulnya penemuanku-klonning ayam dan sapi menggemparkan dan mereka takut kalau Delisa mengklonning manusia: diamankan istilahnya. Padahal itu sudah terjadi. 

Tetapi Delisa hanya mau kerja di Bandung. Jadi dosen bergaji kecil dan jadi dokter spesialis penyakit genetik di Rumah Sakit Hasan Sadikin.  Katanya: "Bandung memang hebat!" membuat perusahaan medis, rumah sakit di luar negeri terperangah bahwa dia sama keras kepalanya dengan aku.

Aku sendiri ditawari kerja di sejumlah perusahaan. Tapi aku mau di Bandung saja, uang sudah cukup.  Banyak cowok yang mendekati aku, eksekutif muda, anggota DPR, tetapi aku tetap memilih Roby Fuzy yang kini jadi wartawan tengil bersama Ananda, saudara kembarku.  

Soalnya aku bisa baca pikirannya Roby hanya punya satu cinta: Adinda. Keduanya sama-sama sudah lulus. Cuma mereka  bekerja di media berbeda.

Baca: Dua Pendatang Misterius Enam Belas  

Katrina kini sudah punya Cottage sendiri di selatan Bandung. Cottage yang didesain  ramah lingkungan.  

Cottages ini terdiri dari dua belas rumah Sunda dikelilingi ruang terbuka hiijau. Katrina merancangnya seperti Kampung Naga di Tasikmalaya di mana rumah menghadap ke arah Barat.

Air digunakan seefesien mungkin. Air daur ulang digunakan siram tanaman.  Ada kolam di mana dipelihara ikan dan kebun sayur baik yang ditanam maupun hidroponik.  Para tamu bisa memilih sayur segar dan ikan yang di kolam jika ingin.

Tetapi penginapan ini sebetulnya dirancang agar suaminya Ganang Wicaksono bisa check in sepuasnya tetapi  hanya dengan Katrina tentunya.

                                                                    ***

Roby Fuzy terkejut bukan main ketika Adinda meminta menikahinya pada 8 Desember pada tahun keempat dia ada di Bandung. Alasannya hari itu adalah hari kelahiran ibunya.  Bukan main keluarga dan orangtuanya sibuk.  Begitu juga Oma Nursanti dan tetehnya Emma.  

Resepsi diadakan secara sederhana di rumah orangtua sendiri di kawasan Antapani. Seluruh personel Geng Motornya hadir sebagai panitya sukarela. Ada Jajang yang sangat gembira, panglimanya menikah.

"Robby kawin! Robby kawin!" teriaknya di tengah pesta.

Tentunya Ayah Sundari atau kakeknya yang jadi walinya.  Dia terharu karena  Adinda serta Ananda sudah dianggap pengganti anaknya yang hilang. Versi resminya meninggal.

"Mengapa kamu pilih hari ini Geulis?" Roby masih heran. Dia paham pikiran Adinda pasti bukan hanya karena ulang tahun ibunya.

Adinda tersenyum. "Nanti kamu juga tahu?"

Sebetulnya Ananda juga ingin menikahi Lila Permata. Hanya dia masih kuliah di Malang, mengambil Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.  Hanya saja kekasihnya itu hadir di pernikahan adiknya.

Lusa kakak antarkan dia ke Malang. Kakak akan ditempatkan di sana kan? Jaga dia baik-baik. Bisik Adinda.

Akhirnya kamu mematuhi konsep pernikahan. Biasanya menolak? Ananda membalas dengan tajam.

Jangan begitu kakak. Kita kan juga menghargai kearifan lokal yang ada di Bumi.

Sejak seminggu Adinda sudah tinggal di kost nya di kawasan Jatinangor. Kamar mereka akan ditempati Adinda dan Roby. Oma Nursanti dan Emma keberatan Adinda yang mirip Sundari tinggal di rumah lain.  Mereka nggak mau kehilangan lagi.

Tentunya Ganang Wicaksono datang bersama Katrinanya.  Begitu juga Iskandar, Membaca Indonesia, Kepala Biro Bandung melihat dengan terharu anak muridnya.

"Bagaimana Sundari dan Rivai di dunia sana? Kalau cerita Adinda benar?" Iskandar ucap terharu.

Kang Iskandar merindukan mereka? Suara telepati Adinda masuk ke pikiran Iskandar.

                                                                             ***

Pada Sabtu, 9 Desember sore, Roby dan Adinda menonton televisi bersama kedua mertuanya dan Emma. Setelah hari pernikahan mereka. Sementara Ananda sudah pulang ke tempat kostnya setelah mengantarkan Lila ke rumah orangtuanya di Buahbatu.

"Mengapa sih kamu ingin kita menonton televisi?" tanya Roby penasaran.

Adinda tersenyum.  Penyiar televisi tampak pucat pasi ketika membacakan berita.  Hari ini 9 Desember pagi, Tiongkok menyerbu Taiwan dengan serangan udara mendadak diikuti pertempuran di Laut China Selatan. Taiwan adalah Hak Tiongkok, ujar pemimpin Tiongkok dalam pidatonya.

Belum ada reaksi dunia. Pada saat bersamaan kendaraan lapis baja Korea Utara melintasi garis pararel 38 derajat dengan tujuan untuk mengambil kembali saudara dari tangan imprealisme Barat.

Amerika Serikat terkejut pasalnya mereka terkonsentrasi ke Timur Tengah melindungi ladang minyak terakhir di sana karena pergolakan di beberapa negara dan ketegangan meningkat antara Iran dan Israel sudah saling serang dengan drone.

"Kamu sudah tahu?" Roby, Oma Nursanti, Emma melihat dengan tajam ke arah Adinda.

Adinda mengangguk. "Indonesia masih aman.  Sampai saat ini. Bulan depan tidak tahu. Bersiaplah. Tetapi kami akan melindungi kalian, sesuai dengan misi kami.

PBB terancam bubar. Rusia menyatakan dukungannya pada Tiongkok, Korea Utara dan Iran. Diaspora Indonesia yang ada di Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Eropa ketakutan.  Mereka tidak akan bisa pulang.

"Kalau pakai nuklir kiamat," ucap Oma Nursanti.

"Nggak usah pakai nuklir manusia sudah menciptakan kiamatnya sendiri kok? Berapa tahun lagi sebagian besar es di kutub mencair," jawab Adinda.

                                                                ***

Namaku Adinda Sundari Rivai, hari pernikahanku aku pada 8 Desember adalah hari terakhir peradapan manusia masih utuh, setelah itu keruntuhannya setahap demi setahap.   

Sehari setelah pecah perang di Taiwan, Semenanjung Korea, Hizbullah dan Israel bentrok membuat perhatian Amerika Serikat jadi terbagi.  Sementara Iran dan Israel perang drone.  Iran berang Israel beberapa kali melanggar wilayahnya. Para pengamat menilai 9 Desember pecahnya Perang Dunia Ketiga.

Semangat anti Amerika Serikat menyala kembali di Kuba dan Venzuela.  Meksiko jatuh ke tangan seorang ditaktor yang punya semangat ingin merebut kembali Texas menjadi bagian wilayahnya. Dia merasa dirinya titisan Jenderal Santa Ana.

"Sidang PBB sedang tegang. Kalau lembaga itu bubar maka dampaknya tak terbayangkan," ucap Duta Besar RI untuk PBB Aprilia Rahmi dalam wawancaranya dengan Urip Sudirman dari Membaca Indonesia. 

April membenarkan bahwa perang veto sudah terjadi di PBB hanya dalam beberapa hari. Tiongkok memveto resolusi serangan ke Taiwan hingga membela Korut, AS memveto penyelidikan pelanggaran Israel atas Iran.

Dia hanya agak heran, kok bisa-bisanya Urip tahu dia sedang cuti untuk menengok keluarganya di kawasan Puncak, Jawa Barat.  Tentunya informasi dari Adinda dan orangnya.

PBB bubar 10 Desember.  Amerika Serikat intervensi ke Korea Selatan, Taiwan dan Timur Tengah.  Rusia menyerang Polandia pada hari itu, sehari ketika negara itu memilih jadi anggota NATO.  

Pada hari itu pecah perang terbuka antara Israel dan Iran dengan sekutunya Suriah dan Hizbullah.  Presiden Indonesia Taufik Mulyana menyatakan Indonesia berdiri pada posisi netral dan tidak mengizinkan pihak manapun melintasi Indonesia.  Hingga Australia harus memutar lewat Papua Nugini agar bisa ke Laut China Selatan.  

Demonstrasi terjadi di Prancis, Inggris, Jerman, Belanda, Belgia di mana masyarakatnya menolak ikut perang. Kepala negara sekutu AS di Eropa pusing tujuh keliling.  Lebih dari 50 persen anggota parlemen negaranya ikut terjun membantu AS di Korea Selatan, Taiwan, dan Israel. 

Tetapi akhirnya Prancis, Inggris, Jerman dan negara anggota NATO mengirim tentaranya juga walau tanpa persetujuan mayoritas parlemen, Rusia menyatakan perang terhadap NATO.

Hingga Mei tahun kelima di Kota Bandung atau  dua tahun pemerintahan Taufik Mulayana Indonesia praktis makmur dengan orang-orang yang tidak serakah.

Oposisi dipimpin Dimas Haris tidak bisa mencari celah, karena SDM yang menjadi orangnya Taufik penuh integritas tidak mau disogok dan diiming-imingi jabatan kalau ikut menjatuhkan Taufik Mulyana. 

"Sayang, tadi ada orang yang datang minta izinmu untuk ekspor ke Amerika Serikat, ada lagi yang minta dari Tiongkok, Iran," kata Roby Fuzy datang tergopoh-gopoh ke ruang dosen Sekolah Tinggi Ilmu Hayati ITB tempat aku  mengajar.

"Nggak mau! Untuk apa? Uang? Mata Uang dollar masih berlaku? Kita nggak butuh minyak lagi kan? Baterai tenaga matahari Bandung Memang Hebat sudah bisa menerangi kota Bandung dan sedang dicoba di Batu, Jawa Timur.  Pangan sudah tercukupi, padi, jagung, kita nggak butuh impor apa pun," jawab aku santai.

Aku menamakan perusahaanku "Bandung Memang Hebat" di bidang teknologi dan bioteknologi membuat kota kelahiran ibuku menjadi dambaan semua remaja di Eropa untuk kuliah di Bandung. 

Kami berhasil mengubah tingkat APT di kota ini 70 persen membuat iri kota-kota lain, termasuk Jakarta.  Saingannya hanya  Malang di Jawa Timur dan satelitnya Kota Batu atas permintaan Irwan dan Ayu. Tentunya Ananda kakakku dengan Lila Permatanya.

"Sudah sayang, mau wawancara dengan aku, syok atuh! Di rumah kita hanya berkasih-kasihannya nggak mengurus pekerjaan bukan?"

Para staf pengajar lain tertawa. Wajah Roby merah.

Tapi Robyku duduk dengan wajah penuh peluh tanda dia kejar-kejaran mencari narasumber padahal dia sudah memakai motor listrik ciptaan kami. Aku senang melihat wajah laki-laki yang kerja keras untuk cintanya padaku.

Sebetulnya hanya tiga berita  Perang Dunia Keitga  yang nun jauh di sana, Wabah Razov dan berita hiburan soal pertunjukkan musik dan film.  

Angka kriminalitas Indonesia sudah menurun drastis dengan politik tertutupnya tidak peduli dunia luar.  Kasus percobaan pencurian laptop milik Bu Mia adalah yang terakhir di Bandung.

Seluruh warga Indonesia  makan tiga kali sehari dengan gizi seimbang, mereka tinggal di rumah yang layak, sekolah hingga SMA gratis. Biaya kuliah murah, karena universitas nggak perlu keluar duit  untuk listrik. 

Orang Indonesia berlibur hanya di dalam negeri bisa, karena pada takut pergi ke luar negeri terutama ke belahan utara.  Paling-paling ke Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand relatif  aman.  Ke Australia takut, karena negeri itu berperang dengan Tiongkok.

Berapa pesawat tertembak jatuh oleh rudal nyasar sudah cukup membuat orang gentar. Perang di Laut China Selatan sudah singgah di Philipina, pangkalan AS di sana porak-poranda karena pemboman pesawat. 

Perkosaan dan pelecehan seksual lenyap di Indonesia karena kami menciptakan klonning cewek yang memuaskan laki-laki yang punya libido tidak terbendung sesuai tipe yang diinginkannya.  Bahkan human trafficking pun menyusut. Karena aku bisa buatkan klonning ke konsumennya, gratis.

Misalnya, ketika seorang mucikari menawarkan ke seorang eksekutif muda yang doyan jajan, keesokan harinya si eksekutif memperkenalkan cewek yang mirip dengan yang ditawarkan. Sekali lai bis abaca pikiran orang.

Para pelacur jalanan otomatis tidak ada karena makanan dan minuman cukup, pekerjaan ringan pun digaji. Tidak ada lagi anak jalanan, karena rumah singgah tersedia makanan dan tempat mandi yang layak dan akhirnya mereka sekolah.

Narkoba lenyap karena konsumennya nggak ada, karena tidak ada lagi orang yang stress. Kabarnya bos narkoba yang di penjara marah-marah karena tidak ada lagi yang beli.  Kami bisa mempengaruhi  para petinggi Indonesia, agar mereka disuruh pergi saja. 

Mereka diminta pergi ke negara-negara yang sedang perang atau gabung sama koleganya di luar. Para kartel di Amerika latin  membidik Amerika Serikat sebagai pasarnya karena masyarakatnya pada depresi akibat perang.

Tidak ada yang protes karena kami bisa membuat detokfikasi narkoba hingga sembuh seratus persen. Kami sudah bisa buat regenerasi tubuh.  

Tawuran? Tapi itu  hanya di berapa kota.  Di Bandung, aku tinggal menekan Roby agar geng motor mengadu saja remaja yang merasa dirinya jagoan satu lawan satu sampai puas.

Tentunya yang sepantar badannya maupun tenaga.   Bahkan polisi bersama masyarakat menyaksikan sebagai tontonan dan diviralkan. Akhirnya mereka malu sendiri.

Kantor polisi khususnya di Bandung praktis seperti jam kantor pegawai birokrasi. Penjara di Bandung sepi.  Paling-paling sisa napi yang dihukum lama sebelum kedatanganku. Badan mereka jadi tambun karena anggaran makanan dan minuman berlebih.

Namun pada Juni, situasi agak menakutkan bagi orang Indonesia sekalipun kejadian di luar.  Pertempuran sudah berlangsung darat khususnya di Prancis Timur, ketika Rusia sudah menerobos masuk.  Mereka tak peduli bahwa suhu panas sudah di atas 30 derajat Celcius akibat perubahan iklim.

Seorang perempuan bernama Dewi Tania menemui aku pada Juni menceritakan soal nasibnya yang dijual kekasihnya dan banyak perempuan yang tidak terkena virus Razov karena para lelaki hidung belang ingin seks ekstra yang aman di luar istrinya. Rupanya mereka jadi korban sebelum Taufik Mulyana jadi Presiden dan aku kecolongan.

Para germonya punya koneksi dengan Dimas Harris dan sudah menyewa tentara asing untuk menjadi penjaganya.  Penguasa bisnis yang hancur akibat ulah kami mulai berang, terutama yang suka berdagang perempuan.

Klien mereka sekarang dari  luar negeri, para pria yang ketakutan virus Razov, karena stok cewek bersih banyak di Indonesia.  Jadi para tamu luar negeri itu ke Indonesia, selain karena perang juga karena ingin bersenang-senang.

"Presiden Taufik Mulyana berhitung menghadapinya karena akan memicu perang saudara. Dia tidak ingin memulai duluan," kataku.

"Banyak tentara asing yang mulai berdatangan, mereka para ronin, desertir di antara Luca Santiago mantan mariner AS yang lari dari Irak," bisik Dewi.

"Mbak di sini dulu selama Juni ini," jawabku.

                                                                                        ***

Pada 21  Juni,  Los Angles diserang rudal nuklir, disusul Shenzhen di Tiongkok. Skor masih satu-satu, tetapi membuat panik dunia.   

Besoknya  Meksiko menyerang Amerika Serikat dan menduduki ladang minyak di Texas, serta merampok minyaknya lalu melarikannya ke negerinya.   Serangan itu mendadak ketika AS sedang sibuk di luar negaranya. Para kartel ikut mendompleng menyeberang sambil tebar narkobanya.

Dimas Harris melakukan kudeta dengan tentara yang mendukungnya plus para ronin dari AS, Inggris dan Eropa Timur yang melarikan diri ke negeri yang mereka anggap lingkungannya masih baik.

Presiden Taufik Mulyana sudah ada di Bandung.  Para pendukungnya bersiap. Jakarta jatuh melalui pertempuran sengit.

Aku diajak rapat oleh orang-orang Gedebage Bandung Technopolis dan pemerintah untuk mempersiapkan kemungkinan buruk.

"Nggak bisa diapa-apain Pak Presiden. Siapkan lagi Guru Minda ke Titanium.  Satu lagi orang Jepang membantu pembuatan pesawat ke beberapa planet lain.  Mereka sadar akan kejatuhan peradapan manusia," ujarku.

"Berapa pesawat yang kalian rekomendasikan?" kata pakar BRIN Faisal Firdaus, mantan Mneteri Pendikan dan Riset Teknologi.  

"Dua pada Juni ini. Satu dari Gedebage dan satu dari Panderman, Kota Batu.  Kalau yang orang Jepang dari Banggai, luwuk. Eksodus untuk melanjutkan hidup umat manusia," ujar seorang ahli Gedebage Techopolis.  Tentunya para hiyang membantu.

"Kamu ikut? Kami membutuhkan Anda di sana?" tanya ahli itu padaku.

Aku menggeleng. "Aku tetap di Bandung bersama Pak Taufik."

"Keluargamu di Antapani?"

"Aman."

"Apa yang membuat Anda yakin?" tanya seorang perwira tinggi Siliwangi.

Aku membawa mereka ke luar Gedung Utama Gedebage Bandung Technopolis.   Di lapangan sudah berkumpul seribu perempuan berusia 18 tahun dengan motor listrik terbang dengan senapan infra merah. Wajahnya semua mirip denganku.

Para tentara dan Paswalpres di luar hanya bisa waspada dengan wajah takut juga terperanjat. Tetapi para gadis itu tidak memperlihatkan tanda memusuhi bahkan ada yang menyapa paswalpres dengan genit.

"Klonning itu benar, siapa Anda sebenarnya?" tanya Faisal terperanjat.

Namaku Adinda Sundari Rivai.  Aku putri dari Rivai dan Sundari yang lahir di planet lain karena kedua orangtua terbuang karena keserakahan manusia di Bumi. Memang kami manusia. Begitu juga dengan klonningan aku dan klonningan lain yang menghebohkan itu. 

Suara telepati yang bisa didengar Presiden, Panglima TNI, Pangdam dan Faisal.

Tetapi kalian punya kemampuan seperti superman?

Kalian boleh menyebut kami sebagai alien.  Kami bersiap berperang demi kalian.  Walaupun aku untuk ayah dan ibuku (Bersambung)

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun