Saran saya pedagang kaki lima di antara Gedung Sate dan Museum ini dijadikan komplementer, juga pedagang iket Sunda yang pernah saya lihat dengan harga tetap kaki lima. Â Sehingga pengunjung tidak perlu jauh-jauh mencari makan. Â Waktu kunjungan paling lama satu jam sudah puas hingga bisa dipaketkan dengan kunjungan ke Gedung Sate.
Satu tur Wisata yang menjadikan Kota Bandung sebagai destinasinya sebaiknya berkunjung di dua tempat ini pagi hari sambil sarapan lontong kari atau kupat tahu sebelum pindah ke destinasi lain.  Musuem ini buka  pada 09.00 s/d sore pukul 15.30 wib pada hari Senin sampai Kamis, dan pukul 09.00 s/d pukul 13.30 siang pada hari Sabtu dan Minggu.
Benteng Vredeburg: Membaca Sejarah Lokal Yogyakarta
Kurang dari satu kilometer dari Jalan Malioboro menuju Jalan Ahmad Yani ada objek wisata sejarah yang wajib dikunjungi para wisatawan bila menjadikan Yogyakarta Kota sebagai destinasi wisatanya, Benteng Vredeburg.
Objek wisata itu satu paket sebetulnya  dengan kunjungan ke Kraton yang letaknya berdekata. Ketika saya menulis soal Yogyakarta untuk sebuah majalah wisata pada 2014 lalu, saya memilih pagi hari setelah sarapan di kawasan Malioboro.Â
Gempa bumi melanda Yogyakarta pada 1867 Â merusak benteng ini dan akhirnya dibangun lagi dengan nama Vredeburg atau benteng perdamaian. Â Di dalam benteng itu terdapat bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit, rumah residen dengan saya tampung 500 orang. Â
Tiket masuk pada 2014 Rp2000 dan sekarang menurut situs Kemdikbud menjadi RP3000 untuk wisatawan lokal. Â Tiket untuk wisatawan asing Rp10.000 tidak berubah.
Dalam bangunan di sisi benteng terdapat isi museum sebenarnya, yaitu diorama sejarah Perang Dipoonegoro, mulai ketika Pangeran Diponegoro menyusun strategi bersama para pengikutnya pada Juli 1825, Kongres Pertama Budi Utomo pada 3-4 Oktober 1908 di Kweekschool Yogyakarta, berdirinya Muhamadyah di Kauman pada 18 November 192, pemogokan buruh gula sekitar Yogyakarta pada Agustus 1920 hingga peristiwa lain pada periode pergerakan hingga Pendudukan Jepang.