Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

(Review) “The Hunger Games: Mockingjay Part 2”: Akhir Perang Melawan Tiran dan Propaganda Media

22 November 2015   13:40 Diperbarui: 24 November 2015   21:50 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Pertanyaannya apakah revolusi begitu saja menyelesaikan masalah? Apakah dengan kematian Snow ke 12 distrik hidup dengan damai  atau justru muncul tiran baru.  The Hunger Games: Mockingjay Part 2  memberikan pelajaran tentang teori konspirasi, machiavelisme dan betapa berbahayanya media massa (terutama televisi)  untuk membiaskan fakta bahkan memanipulasinya, menciptakan hipperrealitas bahkan membuat realita palsu. Media mampu menciptakan kecintaan tetapi juga kebencian secara massal sekaligus.    

 

Bagi saya  sekuel terakhir ini  mempunyai dua sisi yang menarik.  Pertama sekalipun film ini fiksi tentang dunia masa depan, tetapi ada pesan yang masih relevan dengan politik global sekarang. Misalnya siapa yang menjamin kejadian di berbagai tempat di Timur  Tengah benar seperti yang diberitakan televisi?  Tidak usah jauh-jauh di luar negeri beberapa  isu  politik di dalam negeri ini saja antara stasiun televisi yang satu dengan televisi lain berbeda-beda.  

 

 Kedua, Katnis Everdeen  sosok perempuan mandiri, kombatan perempuan yang tidak menunggu diselamatkan “pangeran” bahkan dia yang menyelamatkan “pangerannya”. Mungkin karena diangkat dari novel yang penulisnya perempuan nafas feminis  terasa.  Bahkan dalam film ini bukan hanya laki-laki yang bisa berbuat zhalim, tetapi juga perempuan bisa punya potensi sama.

 

Dari departemen kasting  hampir semua karakter bermain baik, sinematografi juga bagus dengan segala efeknya. Tetapi paling acungan jempol untuk Julianne Moore.   Saya tidak menyesal memilih The Hunger Games : Mockingjay Part 2 untuk film asing yang saya tonton untuk November ini  dan memilih tidak menonton Spectre. Oh, ya ini bukan film yang  ramah untuk ditonton anak-anak dan kalau pun mengajak harap didampingi.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun