Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SMP Santa Ursula 1950-an Menurut Cerita Ibu Saya: Ma Petite Histoire (1)

7 Mei 2012   10:11 Diperbarui: 4 April 2017   18:22 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13363854941794647264

Berapa minggu ini saya asyik membongkar-bongkar album lama yang disimpan oleh Ibu.  Ada beberapa foto yang menarik yang saya kira bisa bercerita tentang suasana Indonesia tahun 1950-an hingga 1960-an.  Hujan yang turun akhir-akhir membuat  kebocoran yang mengakibatkan album rusak.  Ketika tahu yang rusak antara lain foto-foto jadul, saya segera menyelamatkannya denagn merepro dan menscan.  Setelah diperhatikan ternyata ada sejumlah foto yang menarik.

Salah satu Foto yang menarik itu  adalah  suasana sekolah Santa Ursula di kawasan Lapangan Banteng.  Ibu saya Anny Zulchatri (kelahiran 1945)  menempuh pendidikan SMP Santa Ursula kira-kira pada 1950-an akhir. Menurut cerita ibu saya pada waktu itu sekolah negeri citranya tidak terlalu baik, oleh ayahnya (Kakek saya)  dia disekolahkan di sekolah swasta.  Walaupun kakek saya waktu itu pensiunan pegawai negeri pihak Santa Ursula memaklumi.  Biaya sekolah masih terjangkau oleh Kakek.  Keluarga ibu semua berasal dari Minangkabau dan menurut ceritanya tiba di Jakarta awal 1950.  Mulanya tinggal di Menteng kemudian ke Kebayoran.

Ibu terkesan antara lain pada guru sejarahnya kalau tidak salah namanya Tris Kusbandiah (saya tidak tahu spelling sebenarnya). Kalau menerangkan guru itu tidak teks book tetapi pengetahuannya luas. Misalnya menerangkan sejarah Yunani-Romawi Kuno juga diterangkan tentang mitologinya, dongeng-dongengnya  seperti kisah Hercules, kisah Troya dan lain sebagainya hingga anak-anak suka dan sampai berpuluh tahun ibu masih ingat ceritanya.

Mata pelajaran matematika seingatnya belum ada, yang ada Aljabar dan Ilmu Ukur.  Pelajaran lain yang menarik adalah pekerjaan tangan, seperti menjahit.  Wali kelasnya adalah Maria Theresia (kalau tidak salah spelling) dan Guru Bahasa Inggrisnya karib disapa Bu Yo.

Pada perayaan 100 Tahun Santa Ursula  1959  ibu tidak terlalu ingat.  Setahunya, suasana sekolah semarak  dengan bunga, di antaranya bunga sedap malam. Di sekolah ada tempat tidur, kalau ada murid yang pingsan atau sakit  bisa beristirahat.  Pada perayaan itu ada beberapa siswa yang tidak enak badan.  Menurut buku Peringatan 125 tahun Santa Ursula, Jakarta: Sinar Harapan, 1984 sekolah ini berdiri pada 1859.

Seingat ibu saya waktu itu kegiatan ekstra kurikuler kurang populer. Tapi setiap akhir pekan ada pemutaran film.  Anak-anak paling suka ketika diputar film yang dibintangi Bing Crosby.  Hal yang menarik lainnya diceritakan ialah ibu bersama teman-temanya pernah menyanyi di istana negara dalam rangka perayaan 17 Agustus .  Setelah acara diberikan limun dan kue-kue. Bangganya bukan main bernyanyi di depan Bung Karno.   Mereka pakai seragam baju putih dengan rok panjang dan lebar putih.

Untuk pergi ke sekolah Ibu tinggal di kebayoran menggunakan bis dengan abondemen. Setiap kondektur datang kartu abondemen itu ditandai.   Pada masa itu tidak banyak tempat hang out. Yang ibu ingat adalah Metropole (kemudian berubah menjadi Megaria dan menjadi Metropole lagi) tempat favorit kalau mau menonton.   Sementara tempat makan favorit anak-anak Santa Ursula  waktu itu adalah  Bakmi Gang Kelinci di kawasan Pasar Baru  yang dekat dari sekolah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun