Ucapan belasungkawa yang mengharu biru kemarin sudah tak terdengar lagi. Berganti dengan upaya pencarian kambing hitam. Yaa, kalau sebab-musabab susah di temukan apa yang paling mudah di cari selain kambing hitam?.Itulah budaya asli Indonesia yang selalu lestari meskipun tidak dibuat cagar budaya.
Diskusi-diskusi kecil di media yang melibatkan para ahli dari berbagai kalangan sering kali mengerucut untuk menerka-nerka siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas musibah ini. Dugaan awal cuaca yang menjadi penyebab tidak membuat puas. Oleh karena itu sorotan banyak ditujukan kepada pilot, maskapai, dan otoritas penerbangan dalam hal ini departemen perhubungan.
Black box belum ditemukan tetapi banyak yang sudah membuat kesimpulan sendiri. Yang juga sangat disayangkan adalah ketika beberapa pihak masih bertungkus lumus dengan usaha evakuasi korban dan pesawat ada pihak yang justru memperkeruh suasana.
kejanggalan-kejanggalan yang muncul beberapa hari ini semoga tidak dalam upaya penggiringan opini untuk menyalahkan pihak tertentu dan menutupi borok di pihak yang lain.
Kejanggalan-kejangalan yang saya lihat antara lain:
-Test urine yang dilakukan secara ujug-ujug dan katanya di lakukan secara acak untuk para kru pesawat di bandara Ngurah Rai hanya mengumumkan satu pilot Air Asia positif morfin. Seharusnya pihak terkait mengumumkan secara transparan siapa-siapa yang menjadi obyek test dan juga hasilnya baik positif maupun negatif. Jika tidak maka bisa dianggap test itu hanya untuk menjerat kru Air Asia saja. Apalagi test itu masih memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk mamastikan terduga benar-benar pemakai narkoba atau hanya efek dari obat-obat tertentu. Perlu diketahui saat ini banyak kalangan masyarakat yang mengira pilot Air Asia yang terindikasi pemakai narkoba adalah pilot pesawat yang terkena musibah.
-Ada yang menyatakan bahwa “jangan kaget jika ada black box yang tidak berfungsi”. Sebaiknya jika belum ditemukan atau belum diupayakan secara maksimal untuk menemukan jangan ada praduga black box tidak berfungsi. Karena orang bisa menduga ada upaya membuat black box menjadi rusak untuk menutupi rahasia yang tersimpan di dalamnya.
-Menteri Perhubungan memarahi pihak Air Asia karena tidak mengambil data cuaca dan briefing di kantor BMKG. Mengenai kewajiban mengambil data cuaca di BMKG sudah tercantum di peraturan perundangan. Selain itu BMKG juga menyediakan versi online nya. Dan Air Asia mengakui memang biasa menggunakan versi online tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah:
1.Apakah dengan hanya mengambil versi online tersebut secara spesifik menjadi penyebab kecelakaan itu?
2.Apakah hanya Air Asia yang biasa mengambil versi online atau maskapai lain juga melakukannya?
3.Apakah negara lain juga menerapkan peraturan serupa?
Jika jawabannya belum tentu maka sebaiknya Pak menteri menahan untuk memarahi pihak Air Asia apalagi untuk konsumsi publik karena itu artinya diskriminatif.
-Mengenai pesawat QZ8501 yang tidak mempunyai izin penerbangan. Saya sebagai orang awam bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah pesawat dengan tujuan yang jelas dan dari maskapai yang kredible bisa terbang tanpa mempunyai izin penerbangan sedangkan untuk menggunakan landasan saja harus dapat izin otoritas bandara. Jangankan untuk terbang untuk menghidupkan mesin saja kudu ada izin. Bukankah yang bisa mengeluarkan izin itu departemen perhubungan?
Dengan segala pertimbangan saya berharap pemerintah Indonesia khususnya departemen perhubungan bisa secara fair dalam menyikapi sebuah masalah. Ibarat pisau jangan hanya tajam ke luar tetapi tumpul ke dalam. Jangan karena satu maskapai milik asing lalu diperlakukan berbeda. Saatnya mengoreksi diri-sendiri sebelum menuduh orang lain bersalah.
Untuk masa sekarang ini segala sesuatu yang negatif tentang Air Asia orang menganggap berhubungan dengan kecelakaan QZ8501. Oleh karenanya semua pihak sebaiknya mengelola isu dengan baik tidak boleh semuanya bisa di akses oleh publik karena menyangkut perasaan banyak orang dan juga menyangkut nama baik kru dan perusahaan penerbangan.
Semoga semua fihak yang menjadi korban dan yang kehilangan atas musibah QZ8501 di beri ketabahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI