Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Peperangan Melawan "Nafsu"

29 Mei 2020   10:24 Diperbarui: 29 Mei 2020   10:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tagfineart.com

Karena itu kita harus melawan nafsu dalam segala kondisi. Cairkan nafsu itu dengan jalan mujahadah. 

Jika nafsu telah mencair dan hancur, maka ia menjadi tenang. Ia menjadi tunduk kepada hati. Selanjutnya hati menjadi tenang dan tunduk kepada nurani. Lalu kemudian nurani menjadi tenang dan tunduk kepada Allah. 

Nafsu yang telah tunduk dan patuh, disebut sebagai nafsu mutmainnah, yaitu nafsu yang tenang. Dia dapat mendorong hati kita untuk berbuat amal taat kepada Tuhan. 

Jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, maka kendalikanlah nafsu itu untuk menuruti tujuan kita. Tundukkanlah dia untuk mentaatiNya, lawanlah ia jika mengajak untuk membangkang kepadaNya. 

"Sebenarnya nafsu itu adalah penghalang kita untuk taat kepada Allah". 

*Singosari, 29 Mei 2020*

@jbarathan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun