Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suatu Perenungan - 1 Keburukan Diingat, 1000 Kebaikan Terlupakan

13 November 2017   19:25 Diperbarui: 13 November 2017   20:08 4393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan kamu lanjutkan membaca tulisan ini kalau kamu tidak bersedia untuk berpikir dan menghayatinya.

Oke sebelumnya mari buat kesepakatan. Seperti pada kalimat di atas, tinggalkan saja tulisan ini jika kamu tidak bersedia menghayati apa yang kamu baca. Jika kamu bersedia maka kuucapkan "selamat menikmati tulisan ini"

Mari kita mulai...

Coba kamu ingat lagi, dan aku yakin, kamu tentunya pernah mendengar kalimat berikut: "satu kesalahan diingat terus, sementara seribu kebaikan terlupakan". Mungkin kamu mendengar dengan versi kata-kata yang berbeda, namun maknanya tetap sama.

Apa yang salah dengan kamu? kalian? atau mungkin aku termasuk salah satu di antara kalian!

Aku coba memahami kalimat tersebut dengan cara sederhana. Harapanku kalian juga bisa memahaminya, sehingga ada pembelajaran pada diri kita semua.

Coba kita buat dalam perumpamaan.

Dalam suatu kelas yang sangat besar berisi 100 orang. 1 orang memakai pakaian berwarna hitam, sedangkan 99 orang lainnya memakai pakaian berwarna putih.

Sekarang refleksikan kamu berada dalam ruang kelas tersebut bersama 100 orang itu, tapi kamu bukan bagian dari mereka.

Kemudian, kamu berada di luar ruangan itu. Mana orang yang pertama kali teringat serta paling kuat kamu ingat? tentu yang 1 orang memakai pakaian berwarna hitam itu.

Kita analogikan 99 orang yang memakai pakaian berwarna putih tersebut adalah perbuatan baik, sedangkan 1 orang lainnya yang memakai pakaian berwarna hitam adalah perbuatan buruk. Ruang kelas tersebut adalah orang utamanya. Dengan kata lain, 100 orang dalam ruangan tersebut adalah perbuatan baik dan buruknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun