Mungkin ada baiknya kita menghidupkan kembali minat baca kita. Tentunya ini juga untuk para bapak ibu pemimpin-pemimpin bangsa kita juga.Â
Btw, sebagai seorang guru saya juga kadang diminta untuk berbicara di depan umum, yah, mungkin tidak sekompleks para pejabat kita materi dan kegiatan yang saya diminta untuk berbicara di depan, namun begitupun saya tetap berusaha minimal mengingat hal-hal terkait yang akan saya bicarakan di depan publik.Â
Jika materinya agak berat ya saya harus siap baca-baca terlebih dahulu. Sebab berbicara di hadapan umum dan masyarakat itu tidak asal bicara lo, ada tanggung jawab moral pada setiap kata yang terluncur dari lisan kita.
Saya pun agak menghindari berbicara dengan menggunakan teks, sebab kadang teks itu membatasi kita dan emosi kita. Seolah saya hanya membacakan bait-bait kata pada teks yang tertulis.Â
Tanpa emosi yang bisa menyentuh pendengar. Apalagi bapak ibu pejabat kita, saya yakin tiap kata-kata yang keluar dari mereka sangat dinanti dan dibutuhkan.Â
Sebagai pedoman dalam berbangsa dan negara, sebagai pengayem-ayem di tengah hirup pikuknya berbagai permasalahan yang ada di negeri kita juga.
Membaca itu mungkin terlihat sepele. Tapi dari hal sepele inilah arah bangsa bisa ditentukan. Saya rasa, kalau pejabat-pejabat kita mau meluangkan waktu sekadar membaca, memahami, dan merenungkan, niscaya banyak kebijakan akan lebih membumi. Dan kita, rakyatnya, tentu akan merasa lebih dekat dan percaya bahwa suara kita memang didengar.
Jangan sampai justru banyak blunder yang membuat resah masyarakat sehingga berpotensi merongrong kesatuan dan persatuan bangsa kita. Jangan sampai lah seperti itu.Â
Dan karena hal ini penting, saya pikir inilah waktunya kita semua berbenah untuk saling mengingatkan bahwa membaca, meliterasi itu penting, jangan sampai negara chaos baru kita teriak kalau saat ini Indonesia memang sedang darurat baca pejabat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI