Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Juara 2 Blog Competition Kemendikdasmen RI 2025 (Aspirasi Pendidikan Bermutu) | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025 (Badan Bank Tanah sebagai Instrumen untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat di Indonesia) | Salah Satu Pemenang Terpilih Lomba Menulis KPB 2025 (Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer) | Nomine Penulis Opini Terbaik Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gak Ronda, Gak Asyik

22 September 2025   20:26 Diperbarui: 22 September 2025   20:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronda dulu biar hidup makin asik (dokumentasi pribadi) 

Pernah ada kejadian konyol sekaligus memalukan di lingkungan kami. Seorang maling nekat menggondol TV dari rumah tetangga yang… ternyata anggota kepolisian! Apesnya, dia tidak tahu rumah siapa yang dimasuki. Untungnya tertangkap juga. 

Tapi buat kami, bapak-bapak satu lingkungan, kejadian itu jadi tamparan. Rasanya aneh, rumah di kompleks yang ramai masih bisa kecolongan.

Karena itu, ronda bagi kami bukan hanya rutinitas, tapi komitmen kecil. Minimal, keberadaan bapak-bapak di pos bisa meredam niat orang-orang yang sedang mencari celah. Dan itu sudah cukup jadi alasan untuk tetap semangat jaga malam.

Gak Ronda, Gak Asyik

Kalau hari-hari terasa buntu, lelah, letih, coba deh ikut ronda sekali-kali. Bawa kopi atau gorengan, dijamin penat langsung hilang.

Tapi lebih dari sekadar hiburan, ronda itu kewajiban. Apalagi kalau di lingkungan sudah marak kehilangan motor atau pencurian. Ronda jadi semacam epic comeback bapak-bapak, dulu nongkrong di warung kopi, sekarang nongkrongnya di pos siskamling, sambil jaga kampung.

Jangan sampai absen, Pak. Kalau tidak ronda, bukan cuma dianggap “ansos”, tapi juga mengurangi rasa aman bersama. Kami tidak menuntut traktiran kopi atau gorengan dari bapak-bapak yang malas ronda, yang kami butuhkan sederhana saja, kehadiranmu. Karena dari situ rasa kebersamaan dan aman itu tumbuh.

Di tengah banyaknya kerusuhan di negeri ini, pos ronda adalah unit terkecil pertahanan negara. Meski tanpa pistol atau pentungan, cukup dengan tabuhan kentongan tong, tong, tong, kami, bapak-bapak di lingkungan, merasa ayem. Dan seluruh warga pun tahu,  siskamling diaktifkan di kampung ini sedang on!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun