Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulis Aja Humaniora

17 September 2021   11:24 Diperbarui: 17 September 2021   11:29 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Humaniora, Punten?, Horas Bah?, Peu kapeugoet?, Pu Haba?, digambar oleh. Junirullah

Guru Besar Sastra WS.RENDRA yang juga melegend sebagai Burung Gagak mengatakan dalam Puisi Pembangunan Indonesia yang berjudul Sajak Puisi Pertemuan Mahasiswa 1977, dalam bait-bait paragraf menyimpan makna Kemanusiaan bahwa; "Anda berada dipihak yang mana?, namun pertanyaannya kita itu tak kunjung mereda, atau bahkan menjadi pohon yang tumbuh di kebon belakang."

Filosofi Payam yang mendapatkan popularitas dan para intelektual dunia serta pembaca umum menunggu dengan tidak sabar untuk melihat dalam bentuk cetak buku, karya Muhammad Iqbal 1877-1938, dalam Payam 1923 bahwa "Saya hampir tidak perlu mengatakan apa-apa tentang Payam-i-Mashriq yang telah ditulis seratus tahun setelah Divan Barat. Pembaca sendiri akan melihat bahwa tujuan utamanya adalah untuk membawa kebenaran sosial, moral dan agama yang memiliki pengaruh pada perkembangan spiritual individu dan komunitas."

Keturunan-keturunan Raja di Raja dari Sabang-Meurauke, khususnya dari regenerasi Aceh Rayeuk Asai Phoen Lahee Raja dari Aceh Besar, sama halnya dengan orang tua saya Rusli Bin Sulaiman-Nurmala Bin Ahmad sebagai meuratoh Nadham kaoem Raja di Aceh 1945-1982 dan Umi Muslimah dari turunan kaoem meuratoh Nadham dan petran (pejuang kemerdekaan RI), 

Akan turut meuratohkan dan meupetrankan kembali dalam era globalisasi sekarang ini, "KEURAJEUN JAMEUN WAJEB POH MATEE KAPHEE, JAK PEUUDEEP SYARI'AT ISLAM!" hukum ini masih berlaku salah satunya HUKUM CAMBUK dan ada banyak yang belum mengetahui karena banyak pengalihan isu, sehingga masyarakat awam tertuju pada objek yang dipolitisi, dan seharusnya perdamaian itu seutuhnya bagi Persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia. Jika tak mampu dengan hukum undang-undang Indonesia hal ini dapat diberi pada Hukum Alam dan Sah.

Marwah Seuramoe Makkah

Islam phoen meusyehu di, Aceh
beuna ta jaga marwah bangsa
lee geutanyoe banmandum,
umat bangsa bansigoem donya

bek le sampoe tanyoe, meumawoe
bak watee jameun laknattullah
meuturie geutanyoe lahee, bhaten
lam tanoeh seuramoe makkah

Seuramoe Meukah Keuneubah
Indatu moyang tanyoe pang
ulee pusaka donya,
Lahee phoen Islam, di babah kuala
Tanoeh Peureulak, Aceh mulia

Wahee eeu rakan banmandum bangsa
bumoe tanyoe raya hasee meulimpah
leupah that luwah blang ngoen glee

lampoeh ngoen hasee hudeep, keu matee
Samoedera Pasai Aceh mulia..
Islam Aceh mulia..

17-8-2020
syair by. Junirullah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun