Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulis Aja Humaniora

17 September 2021   11:24 Diperbarui: 17 September 2021   11:29 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Humaniora, Punten?, Horas Bah?, Peu kapeugoet?, Pu Haba?, digambar oleh. Junirullah

Kompasianer ketemu lagi bareng opini mengangkat isu menggelitik di Kompasiana. Kerja sambil bersantuy aja, berkopi ria, ngeteh ada susu dan ada juga yang kagak pakek susu, ada juga ngudut bareng ngopi doang. :D yang penting selamat beraktivitas semua para kompasianer.

Ojo lali sa iki tenan mas bro.. wOw Uenak tenan sekali hidup di Indonesia yang memiliki keberagaman adat istiadat, suku, bangsa, dan budaya, apa lagi kalau memasuki wilayah yang bersuku-suku bangsa di kepulauan nusantara, 

seperti tutur bahasa; peu/pu haba?, beungoeh nyoe get lon tuan, patarongi?, horas bah?, ojo seng tresno karo o wes uenak tenan, kahringan, konjo, bajo, ta iyek, pare bere bere, apa kareba?, buse, dan lain-lain,

Pemerintah tidak salah yang salah itu orang di dalam pemerintah, kenapa manusia yang sudah jelas tak baik akhlak sikapnya itu menempati kursi yang mengatasnamakan pemerintah untuk aspirasi rakyat, ternyata dari dulu sampai sekarang asik membodohkan dan tentu kasihan rakyat Indonesia,

Mirisnya lagi itu adalah kelakuan sikap mentalitas oknum pelayan masyarakat Indonesia yaitu bagi yang menjabat di pemerintahan yang sudah di posisikan di pemerintah dan dipercaya rakyat sebagai pejabat dan pengusaha di masing-masing wilayah nusantara, kok malah korupsi uang rakyat, apakah itu yang dikatakan dari rakyat untuk rakyat?! Dan hal tersebut tidak waras dan gila!

Hal ini juga tidak terlepas dari pengalihan isu-isu yang diciptakan media untuk menutup keburukan dengan melempar kebaikan ke hadapan publik, ini jugakan sudah berjalan lama, kasihan masyrakat Indonesia yang membaca berita atau isu itu tidak menelaah atau mengkaji ulang terhadap kebenaran yang sesungguhnya, hingga netizen dan masyarakat awam membabi buta respon caci, makian, dan penghinaan, bahkan merenggang nyawa akibat permasalahan pengalihan isu yang terjadi di Indonesia,

Sepengetahuan kompasiner isu dan modus yang diciptakan dalam politik itu untuk mengalihkan perhatian masyarakat awam, agar tertuju pada objek yang dikorbankan dan tentunya pihak yang dikorbankan sudah dibayar dan siap untuk dihajar dengan dibully respon netizen, 

Wani piro itulah masyarakat awam Indonesia dengan mudahnya dihadapkan pada suatu objek seperti  seseorang menaburi gula dilantai, dan pastinya tetap terjadi Toh..? dimana ada gula disitu pasti ada semut, 

Manutan menilai psikologi seseorang pastinya memanut filosofi yang cerminan itu sebagai doktrin watak manusia itu sendiri yang memang setelah diobati tidak bisa lagi berubah, 

Makanya semuanya terjawab dalam AKU Legend Chairil Anwar 1943 yang berkeyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa itu, bahwa akan ada pada suatu masa nanti bermunculan pahlawan yang menghabisi perilaku tabiat dan tingkah laku kemunafikan yang beredar di pemerintahan dan pengusaha yang tersebar di nusantara,

Guru Besar Sastra WS.RENDRA yang juga melegend sebagai Burung Gagak mengatakan dalam Puisi Pembangunan Indonesia yang berjudul Sajak Puisi Pertemuan Mahasiswa 1977, dalam bait-bait paragraf menyimpan makna Kemanusiaan bahwa; "Anda berada dipihak yang mana?, namun pertanyaannya kita itu tak kunjung mereda, atau bahkan menjadi pohon yang tumbuh di kebon belakang."

Filosofi Payam yang mendapatkan popularitas dan para intelektual dunia serta pembaca umum menunggu dengan tidak sabar untuk melihat dalam bentuk cetak buku, karya Muhammad Iqbal 1877-1938, dalam Payam 1923 bahwa "Saya hampir tidak perlu mengatakan apa-apa tentang Payam-i-Mashriq yang telah ditulis seratus tahun setelah Divan Barat. Pembaca sendiri akan melihat bahwa tujuan utamanya adalah untuk membawa kebenaran sosial, moral dan agama yang memiliki pengaruh pada perkembangan spiritual individu dan komunitas."

Keturunan-keturunan Raja di Raja dari Sabang-Meurauke, khususnya dari regenerasi Aceh Rayeuk Asai Phoen Lahee Raja dari Aceh Besar, sama halnya dengan orang tua saya Rusli Bin Sulaiman-Nurmala Bin Ahmad sebagai meuratoh Nadham kaoem Raja di Aceh 1945-1982 dan Umi Muslimah dari turunan kaoem meuratoh Nadham dan petran (pejuang kemerdekaan RI), 

Akan turut meuratohkan dan meupetrankan kembali dalam era globalisasi sekarang ini, "KEURAJEUN JAMEUN WAJEB POH MATEE KAPHEE, JAK PEUUDEEP SYARI'AT ISLAM!" hukum ini masih berlaku salah satunya HUKUM CAMBUK dan ada banyak yang belum mengetahui karena banyak pengalihan isu, sehingga masyarakat awam tertuju pada objek yang dipolitisi, dan seharusnya perdamaian itu seutuhnya bagi Persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia. Jika tak mampu dengan hukum undang-undang Indonesia hal ini dapat diberi pada Hukum Alam dan Sah.

Marwah Seuramoe Makkah

Islam phoen meusyehu di, Aceh
beuna ta jaga marwah bangsa
lee geutanyoe banmandum,
umat bangsa bansigoem donya

bek le sampoe tanyoe, meumawoe
bak watee jameun laknattullah
meuturie geutanyoe lahee, bhaten
lam tanoeh seuramoe makkah

Seuramoe Meukah Keuneubah
Indatu moyang tanyoe pang
ulee pusaka donya,
Lahee phoen Islam, di babah kuala
Tanoeh Peureulak, Aceh mulia

Wahee eeu rakan banmandum bangsa
bumoe tanyoe raya hasee meulimpah
leupah that luwah blang ngoen glee

lampoeh ngoen hasee hudeep, keu matee
Samoedera Pasai Aceh mulia..
Islam Aceh mulia..

17-8-2020
syair by. Junirullah

Sinopsis syair tersebut menceritakan dan mengisahkan realita dalam panjangnya sejarah peradaban yang terjadi di Aceh seperti;

Marwah Seuramoe Makkah adalah sebuah nama sejarah yang meranah di wilayah Aceh karena peradaban Islam menjadikan wilayah Aceh sebagai salah satu awal masuknya Agama Islam maka dengan momentum itulah Aceh melegenda dengan nama Seuramoe Makkah.

Marwah adalah panutan dari indatu moyang yakni sebagai contoh teladan bahwa para pendahulu yang telah banyak meninggalkan kisah sejarah dari peradaban zaman hingga sekarang, sehingga manfaat dari yang ditinggalkan oleh para pendahulu berupa syariat, adat-istiadat, budaya, harta, benda, dan materi yang terkandung dalam bumi Aceh menjadikan tulangpunggung dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Indonesia sudah begitu dan peradabannya juga sudah terbungkus rapih demikian, hanya tinggal penguasa dan pengusaha saja yang mau menginisiasinya bagaimana Indonesia ini berjalan dengan sebaik-baiknya, "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH"

Karena dunia ini tidak selebar daun kelor, ada banyak umat-umat lain yang seagama sepaham dan menyadari betapa bahayanya kaum munafik di dunia dan khususnya di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Meurauke, dan siapakah Pahlawan yang memberantas kaum Munafik ini?!

Kalau kompasianer sambil berusaha dalam ibadah hanya berdo'a dan menunggu datangnya hari yang telah dijanjikan itu, dan jangan panik dengan keaadaan yang nantinya di depan Handphone Android, Laptop, dan Komputer kaum munafik akan dikelilingi dengan kehancuran dan nama tinggi Asma'ul Husna : ALLAH MAHA MENGHANCURKAN kaum munafik dan barulah mereka kaum munafik tersadar dan berkata "Apakah ini yang telah dijanjikan Allah?, jika benar sungguh kita rugi karena telah munafik".

Sesal tiada berguna dan tiada artinya kini masanya kaum munafik telah tiba saatnya untuk menuai yang telah ditanam pada masa-masa kelam yang sudah bertanah air Indonesia, dan kaum munafik ini mendapatkan azab yang pedih seperti yang telah Allah,SWT janjikan dalam AlQur'an yang dibawa oleh junjungan RasulullahSalallahu'AlaihiWassalam MUHAMMAD,SAW.

17-9-2021. Penulis. Junirullah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun