Mohon tunggu...
Junimarlinda Rambe
Junimarlinda Rambe Mohon Tunggu... Guru - Belajar dan terus belajar

Berbagi itu indah. https://rambejunimarlinda85.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisa Menulis dan Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor bersama Bu Theresia Sri Rahayu, Spd SD

8 Agustus 2020   21:56 Diperbarui: 8 Agustus 2020   21:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi bisa dibayangkan kesibukan yang beliau hadapi di samping juga kewajiban utama sebagai ibu rumah tangga. Panik, stress, pusing, karena tidak bisa membagi waktu dengan sekian banyak kesibukan. Akhirnya, tanggal 25 April, kami pun bertemu secara virtual. Dan satu per satu, kami bergantian mempresentasikan karya kami.

Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan bahwa ada sedikit perubahan yang harus kami lakukan. Di antaranya : jenis huruf menggunakan verdana, ukuran 10, spasi tunggal. Ukuran kertas A5, lalu lengkapi dengan index dan daftar pustaka dibuat otomatis. Kemudian minimum 100 halaman dan jumlah bab paling sedikit 5 bab. Setelah beliau layout dengan ketentuan di atas, jumlah halaman beliau hanya mencapai 60 halaman. Jadi PR beliau sangat banyak di samping beliau juga harus belajar bagaimana caranya membuat index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis.

Beliau memgatakan "Namun, orang bilang sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. Saya pun bergegas mencari tambahan 2 bab dan menulis lagi sampai di atas 100 halaman. Pasti Bpk/Ibu juga penasaran, bagaimana cara saya membagi waktu, saat itu saya mengatakan pada suami saya untuk membantu saya menyelesaikan penulisan buku. Jadi, suami saya bertugas menjaga anak kami yang masih berusia 3,5 tahun dan membawanya bermain di luar saat saya mau menulis. Karena saya butuh suasana tenang.

Malam hari, ketika mereka sudah tidur, saya turun kembali dari tempat tidur dan melanjutkan menulis lagi. Karena malam hari juga waktu tenang. Lalu, bangun pagi juga begitu. Sebelum beraktivitas di dapur, saya sempatkan menulis lagi. Akhirnya, Prof. Eko menyampaikan pada kami, bahwa tanggal 4 April, kami akan berhadapan dengan Penerbit Andi secara virtual. Jadi, naskah kami harus masuk ke Prof. Eko sebelum tanggal 4 April. Bpk/Ibu, setelah naskah saya selesai, saya serahkan pada Prof. Eko, saya gelisah sampai tidak nyenyak tidur. Karena inilah penentuan takdir dari tulisan kami. Dan hari yang ditunggu - tunggu pun tiba.

Setelah mendengarkan paparan dari Penerbit Andi, akhirnya naskah saya dinyatakan DITERIMA DAN AKAN DITERBITKAN oleh Penerbit Andi. Kemudian, saya dihubungi oleh Ibu Dwinita dari Penerbit Andi dan pada tanggal 20 Juni, beliau mengatakan bahwa tanggal Proof buku saya selesai akan dikirimkan ke saya. Proof itu berupa naskah buku yang sudah dilayout namun masih berupa lembaran / belum dijilid. Dikirimkan pada saya agar saya bisa mengoreksinya bila masih ada kesalahan. Dan, pada tanggal 3 Juli, penantian panjang saya berbuah hasil yang manis.

Saya menerima Proof naskah buku saya berikut lampiran Surat Perjanjian Penerbitan dari Penerbit Andi

Setelah itu saya menerima desain pre ordernya seperti ini. Dan buku bersejarah ini pun, siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis BISA MENULIS MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT MAYOR".

Beliau menonton video Ubiquitous Learning dr channel Ekoji, lalu mencari referensi di google terkait Ubiquitous.  Sebetulnya ini buku ke tiga beliau. Namun buku yang sebelumnya diterbitkan indie. Ada juga beberapa buku antologi saat ikut lomba menulis.

Tips dan trik nya yang beliau  terapkan : buat time schedule (sehari berapa bagian / halaman, kumpulkan referensi sebanyak mungkin, jauhkan HP (kecuali benar - benar dibutuhkan) karena cenderung mengecek notifikasi, nulis dulu edit kemudian, kerja sama dengan orang rumah).

Menurut beliau langkah - langkah untuk menyusun naskah dimulai dari memilih tema / topik. Salah satunya dengan  menggunakan google trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sebagai pasar buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal. Jadi tips supaya buku kita laku diawali dengan memilih topik yang baik dulu. Setelah itu, coba buat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yang menarik. Kemudian kembangkan judul menjadi outline naskah. Dalam pemaparan beliau, minimal 5 bab karena mewakili 5 W + 1 H dari hal-hal yang ingin diketahui orang terhadap buku kita. Selanjutnya kembangkan naskah kita sesuai outline yang sudah dibuat. Salah satu keuntungan dari outline adalah kita bisa loncat dalam menulis. Jika di bab 1 mandek, maka bisa menulis di bab selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika diminta memberikan naskah per bab / progressnya.

http://andipublisher.com/sub-48-penulis.html. Ini contohnya dr Penerbit Andi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun