Sebelum kita membahas bagaimana cara pemerintah dan masyarakat menangani  inflasi melalui kebijakan moneter, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu apa itu kebijakan moneter dan inflasi. Lihat penjelasan berikut ini !!
Kebijakan moneter adalah keputusan pemerintah untuk mendukung kegiatan ekonomi melalui berbagai faktor yang berkaitan dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas jumlah uang beredar negara. Karena jumlah uang pemerintah yang beredar di masyarakat dapat mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi, seperti Inflasi, suku bunga bank, dan lain - lain.
Oleh karena itu, bank sentral Indonesia, Bank Indonesia, bertanggung jawab dan melaksanakan kebijakan moneter Indonesia. Hal itu berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 yang membahas tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia. Tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas perekonomian, mengendalikan inflasi, meningkatkan lapangan kerja, menjamin stabilitas harga komoditas di pasar, menjaga keseimbangan gambaran pembayaran internasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Inflasi secara umum dan permanen atau secara berkelanjutan merupakan proses kenaikan harga yang berkaitan dengan mekanisme pasar, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, likuiditas pasar yang berlebihan, yang berpihak pada konsumsi atau bahkan spekulasi, termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dalam beberapa kondisi, inflasi dapat digunakan untuk mendorong komsumsi dalam perekonomian.
 Penyebab terjadinya Inflasi
Inflasi biasanya disebabkan oleh terlalu banyaknya uang yang beredar dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan. Berikut beberapa faktor penyebab Inflasi, yaitu:
1.Peningkatan Permintaan
Peningkatan permintaan barang atau jasa tertentu dapat menyebabkan inflasi. Peningkatan permintaan barang atau jasa terjadi secara keseluruhan ( aggregate demand ). Peningkatan permintaan barang atau jasa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan pengeluaran sektor publik, peningkatan permintaan barang ekspor, dan peningkatan permintaan barang sektor swasta.
2. Peningkatan Biaya Produksi ( Cost Full Inflation )
 Kenaikan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku, seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan kenaikan upah.