Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wahyu Indra Sakti Saidi, Doktor “Gila” yang Hobi Berbisnis Kuliner

22 Agustus 2016   20:42 Diperbarui: 22 Agustus 2016   20:52 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Ir. H. Wahyu Saidi, MSc. (Sumber foto: Koleksi pribadi Wahyu Saidi)

Kemudian Wahyu Saidi mulai belajar membuat bakmi yang lezat. Demi mewujudkan mimpinya memiliki usaha makanan yang sukses, beliau  mengundang para pakar kuliner dan analisis rasa. Untuk menguji resep masakannya. Usaha dan kerja kerasnya akhirnya berbuah manis. Beliau pun berhasil memperoleh bumbu penyedap bakmi dan 33 jenis hidangan lainnya.

Tidak lama berselang, berkat Inspirasi dari Bakmi GM, Wahyu Saidi kemudian membuat usaha bakmi dengan naman “Bakmi Langgara”. Beliau membuka outlet pertamanya di Menara Kadin, Jakarta pada tahun 2000. Lokasi tersebut  diperoleh beliau dari sahabatnya, yang sudah sukses menjadi pengusaha. Beliau menerapkan teori ATM (Amati, Tiru, dan Modivikasi) untuk memulai usahanya. Melalui teori itersebut, beliau berusaha maksimal agar masakannya memiliki citra rasa seenak Bakmi GM, tetapi dengan harga yang  lebih murah.

Outlet pertama Wahyu Saidi ternyata laku keras dan langsung dijejali konsumen. Para pengunjung datang silih berganti membeli bakmi buatannya. Kesuksesan tersebut lantas mengilhaminya untuk melakukan ekspansi usaha dengan membuka  cabang kedua di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Outlet kedua ini pun kembali ramai dikunjungi pembeli, sehingga membuat pundi-pundi uangnya semakin tebal.

Selanjutnya, mantan site manajer  PT. Gajah Mada Sarana – sebuah perusahaan kontraktor di Palembang,- ini pun kembali melebarkan usahanya. Kali ini beliau  membuka usaha bakmi dengan nama “Bakmi Tebet”. Usaha ini pun kembali meraih kesuksesan seperti usaha beliau sebelumnya.

Guna menarik konsumen, Wahyu Saidi membagi usahanya menjadi dua segmen pasar. Usaha Bakmi Langgara diposisikan untuk menarik konsumen dari kelas menengah ke atas, sedangkan Usaha Bakmi Tebet sasarannya adalah konsumen kelas menengah ke bawah. Namun cara seperti ini ternyata kurang berhasil. Secara perlahan, Bakmi Langgara dan Bakmi Tebet membaur menjadi satu. Efek positifnya justru membuat usahanya terus berkembang dengan pesat. Makanan yang dijualnya pun mulai bervariasi seperti cendol, steak dan lain-lain. Hanya dalam tempo dua tahun, usahanya berkembang menjadi 12 cabang.

Membuka Usaha Waralaba (Franchise)

Naluri bisnis Wahyu Saidi kian liar dan terus memikirkan pengembangan usahanya agar menjadi lebih besar lagi. Beliau lalu berinovasi dengan mencviptakan sistem waralaba (franchise) dan menawarkan kepada masyarakat yang berminat membuka usaha seperti dirinya.

Gebrakan Wahyu Saidi ini ternyata cukup jitu. Terbukti banyak pemilik modal yang tertarik bekerja sama dengannya.  Setahun kemudian jumlah cabangnya terus tumbuh mencapai 50 cabang. Setiap tahun tawaran kerja sama untuk membuka cabang baru terus berdatangan, membuat usahanya laris manis bak pisang goreng. Outlet bakminya terus bertambah mencapai ratusan cabang yang tersebar di beberapa kota seperti di kawasan Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Cilegon, Semarang, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang serta kota-kota lain yang ada di Indonesia. Bahkan beliau juga mengembangkan sampai ke luar negeri, yaitu di negara Malaysia dan Mekkah dengan omset mencapai ratusan juta rupiah.

Pengusaha yang bertempat tinggal di Jalan Rawamangun Muka I No. 22 Jakarta Timur ini menjual waralaba dengan dua nama, yaitu Bakmi Tebet dan Bakmi Langgara. Beliau menawarkan harga waralabanya mulai dari Rp10 juta hingga Rp550 juta per outlet. Hasilnya sangat fantastis. Hanya dalam kurun 4 tahun sejak membuka usaha, outletnya berkembang hingga memiliki 90 cabang.

Kedua nama bakmi miliknya yaitu Bakmi Langgara dan Bakmi Tebet berkembang sama cepatnya. Dalam waktu 15 tahun, usahanya terus berkembang hingga menjadi 410 outlet, termasuk di dalam maupun luar negeri Beberapa di antaranya berupa gerobak. Omzet satu outletnya bisa mencapai Rp 10 juta per hari.

Kesuksesan Wahyu Saidi dalam bisnis makanan membuat namanya terkenal dan menjadi perbicangan banyak orang. Berbagai media nasional pernah meliput kesuksesannya. Bahkan beliau sering diundang berbagai kalangan sebagai narasumber seminar motivasi bisnis untuk berbicara dan berbagi resep suksesnya dalam mengelola usaha. Beliau juga sering mengisi rubrik entrepreneur di media cetak dan radio. Bahkan, sebuah stasiun televisi di Jakarta pernah mendapuknya menjadi presenter program ‘’Modal Dengkul Dapur Ngebul’’ selama enam bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun