Mohon tunggu...
Jumardin Muchtar
Jumardin Muchtar Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti / Dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda

Info contact instagram @jumardinmuchtar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Maulid Nabi SAW Bid'ah Tidak Ada Dalil?

19 Oktober 2021   04:10 Diperbarui: 19 Oktober 2021   04:54 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benarkah Maulid Nabi SAW Bid'ah Tidak Ada Dalil?. Sumber: safinah-online.com

Rasulullah: saya tidak tau.

Jibril: Tuhan mengatakan didalam Al-Qur'an "warafa'na laka dzikrak"pertama apabila ia bersyahadat, belum diakui sebagai muslim apabila tidak mengikutkan nama mu "asyhadu anal ilaa ha illa llah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah". Kemudian kedua didalam adzan namamu harus disebut. Kemudian namamu itu terangkat dulu sampai dunia kiamat dan nama mu itu terangkat dari dunia hingga kiamat. 

Itulah jawaban jibril kepada Nabi. Dengan peringatan maulid salah satu upaya kita untuk mengangkat nama nabi kita. 

2. Mencintai Nabi. Didalam sebuah Hadis, dikatakan "Belumlah beriman kalian itu sampai sayalah manusia yang paling dicintai, lebih ia cintai daripada anaknya, lebih ia cinta daripada orangtuanya, lebih ia cintai daripada dirinya dan lebih ia cintai daripada semua manusia". Ucapan nabi ini tidak bisa dipikirkan sampai mana cinta kita kepada beliau ketika nabi menyampaikan ini sayyidina Umar mengatakan:"Bagindalah manusia yang paling saya cintai lebih saya cintai daripada anak saya, lebih saya cintai daripada orangtua saya, lebih saya cintai dari semua umat manusia kecuali diri saya sendiri. Kemudian nabi mengatakan: " Kalau begitu kamu belum beriman". Umar meralat:"Bagindalah manusia yang paling saya cintai lebih saya cintai daripada anak saya, lebih saya cintai daripada orangtua saya, lebih saya cintai dari semua umat manusia dan diri saya sendiri". Ketika itu nabi mengatakan:  "sekaranglah Umar baru kamu betul betul sudah beriman". Ini masalah andaikata kita menyebarkan angket kepada anak-anak kita mungkiin tidak ada yang menulis bahwa idolanya itu Rasulullah SAW.

3. Mentaati Beliau. Ada perintah dari Al-Qur'an seperti Surah Al- Jin ayat ayat 23: "Siapa yang bermaksiat kepada Nabi dan Rasulnya maka ia mendapatkan neraka jahannam dan kekal didalamnya".  Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah mengatakan: "Semua Umatku masuk surga kecuali yang enggan". Maka ketika itu Sahabat bertanya : " Apakah ada orang yang tidak mau masuk surga? Nabi menjawab: "siapa yang menaati saya maka masuk surga dan siapa yang durhaka sama saya maka ia tidak mau masuk surga."

4. Menteladani Beliau. Al- Qur'an mengatakan: "Bahwasanya Muhammad betul-betul memiliki akhlak yang mulia". Itu tadi saya katakan sebelumnya apakah penceramah akan menyampaikan apakah itu tadi kisah-kisah Rasulullah, apakah akhlak mulianya ataukah ajarannya untuk kita ikuti. 

Karna nabi juga mengatakan: "Saya ini diutus oleh Allah hanya untuk menyemprnakan budi pekerti yang mulia". Makanya kekhilafan besar kita di Indonesia ini tidak mengajarkan akhlak kepada anak-anak kita. Untunglah masih ada namanya pesantren yang mengajarkan hal-hal yang begitu, kasihan masa depan bangsa kita kalau tidak berubah situasi ini atau kurikulum kita ini. 

Inilah yang disampaikan kepada penceramah ketika kita mengadakan maulid dan saya katakan lagi tidak lepas dari dakwah karna diupayakan dikumpulkan orang dimana disitu salah atau dari tiga hal itu apakah dari kisah-kisah beliau atau sebagian dari akhlak beliau  untuk diikuti atau sebagian dari ajaran yang dibawakan oleh beliau. 

Lalu muncul pertanyaan "Kenapa ada lagi telur yang dihiasi bunga-bunga?." Itu adalah merupakan simbol-simbol tanda kecintaan kita kepada Rasulullah dan tanda kegembiraan umat. 

Coba kita gembira dalam suatu hal pasti ada tanda-tandanya. Orang kalau nikah yang wajibnya itu adalah akad nikahnya tapi kenapa banyak bunga-bunga yang dihiasi di rumahnya? apalagi dihotel sewanya untuk dekorasinya lebih 10 juta sebenarnya itu tidak perlu sebab itu hanyalah simbol-simbol kegembiraan. Ini mempunyai makna itu telurnya harus pakai tangkai yang runcing. Telurnya diberi warna biasa juga ada bunga-bunganya lalu ada bendera-benderanya  dalam bahasa bugis namanya Male.

Nah.. ada juga kado minyak yaitu dibungkus dengan daun pisang segilima atau segienam namanya Lesu. Ini semua punya arti, nah.. ini tangkainya berarti "pa'caja jarung i niatnu pallebo tello'i atinnu lao mai mala barakka penno teppe sibawa asellengeng nasaba mabbunga-bungai atitta makkokkoe nasaba ijajianna tiwi'e pammase malebba risinna allange"(Kasih seperti jarum niatmu bulatkan hatimu seperti telur, kesinilah mengambil berkah yang penuh dengan keyakinan bersama dengan salam dengan hati yang berbunga-bunga seperti sekarang dan  akan mendapatkan banyak berkah  seperti seisi alam).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun