Mohon tunggu...
Ardan
Ardan Mohon Tunggu... Freelancer - Cakep

Hari kerja nulis buat brand di agensi, akhir pekan ngeblog di menjadicontentwriter.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membaca "Orang-Orang Oetimu", Menakar Indonesia

16 Agustus 2019   16:48 Diperbarui: 25 Oktober 2019   14:44 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Ketika Oetimu hujan, dia akan didatangi di lopo kampung oleh anak-anak dan setiap anak akan mendengarkannya mendongeng. Sementara orang tua mereka membuatkan mereka adik di tengah dinginnya hujan.

"Tidak boleh dibunuh, sekalipun itu orang jahat. Tidak boleh diperkosa, sekalipun itu kuda," begitu ulangnya setiap kali bercerita.

Di salah satu bagian, Am Siki bertemu dengan Laura yang kelak melahirkan salah seorang tokoh penting di buku setebal 220 halaman ini: Siprianus Portakes Oetimu atau Sersan Ipi.

Oiya, dahulu orang-orang Timor menyebut Portugis sebagai Portakes. Sementara Oetimu di nama Sersan Ipi merupakan desa yang terletak di ujung selatan kecamatan Makmur Sentosa. Letaknya mengubungkan kota kecamatan dengan kampung-kampung lama yang menyebar di lembah dan gunung-gunung; permukiman yang tersisa saat dihancurkan oleh Belanda.

Selain letak permukiman orang-orang di NTT yang berubah sesudah Indonesia merdeka, mereka juga harus mengubah makanan pokok mereka yang sebelumnya berupa jagung dan singkong menjadi nasi.

"Jagung dan singkong adalah makanan nenek moyang kita. Nenek moyang kita bodoh dan punya gizi yang buruk, sebab mereka hanya makan jagung dan singkong. Jangan biarkan kita mewarisi kebiasaan yang salah dan keliru itu. Mari, mari kita mulai makan nasi."

Begitu kira-kira pengumuman yang selalu disiarkan oleh pemerintah melalui mobil penerangan dengan pelantang kencang selama bertahun-tahun.

Saya merasa bahwa Felix, selain menulis tentang sejarah dan budaya masyarakat di Timor Barat dan Timur, juga menyindir dengan sangat keras. Di satu sisi dia membuat tertawa geli, di lain sisi dia menampar-nampar pembacanya.

Buku ini dituliskan dengan sangat padat. Setiap tokoh punya konfilknya masing-masing dan Felix mengupas itu satu per satu dengan cepat sehingga menurut saya tak ada tokoh yang menonjol. Beberapa berkutat dengan negara, tentara, dan gereja.

Oh, satu lagi! Tak jarang cerita seksnya membuat saya panas.

Namun bagaimana pun, cerita-cerita yang berhubungan dengan negara dan tentara kerap kali membuat saya lemas. Salah satu potongan ceritanya yakni suami dan anak Maria yang harus berurusan dengan unimog. Pada 1995, kendaraan perang ini sering melintas dan melindas mati penduduk sipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun