Mohon tunggu...
julpan
julpan Mohon Tunggu... Mahasiswa

pemuda nyeni berkelas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Luka Tak Kasat Mata: Dampak Negatif Masalah Rumah Tangga Terhadap Perkembangan Anak

17 Oktober 2025   12:08 Diperbarui: 17 Oktober 2025   12:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menciptakan Narasi Ulang: Membantu anak memahami bahwa masalah orang tua bukanlah salah mereka dan bahwa mereka tetap berhak mendapatkan kasih sayang.

Selain konflik dan kekerasan, ketidakharmonisan emosional dalam bentuk minimnya komunikasi, kurangnya kasih sayang, atau pola asuh yang terlalu mengekang juga berdampak signifikan. Anak yang tumbuh tanpa perhatian emosional yang cukup seringkali merasa kurang dicintai, sendirian, dan insecure. Mereka mungkin menunjukkan perilaku memberontak sebagai upaya mencari perhatian, atau sebaliknya, menarik diri dari lingkungan sosial dan menjadi antisosial. Ketidakhadiran figur orang tua, bahkan secara emosional (misalnya karena salah satu orang tua mengalami gangguan mental atau kecanduan), juga dapat mengganggu perkembangan emosional anak.

V.Kesimpulan

Rekapitulasi Dampak: Masalah rumah tangga adalah krisis kesehatan mental kolektif yang menghancurkan potensi anak.

Pesan Moral: Keluarga harus kembali pada fungsi intinya sebagai tempat berlindung. Investasi terbesar orang tua adalah memastikan anak tumbuh dalam lingkungan yang stabil dan penuh kasih sayang, bukan kekacauan.

Intinya, lingkungan rumah adalah cetakan awal bagi kepribadian dan pandangan dunia anak. Masalah rumah tangga merusak cetakan tersebut, mengajarkan anak model hubungan yang disfungsional, dan merampas rasa aman fundamental yang mereka butuhkan. Dampak negatif ini tidak hanya mengancam prestasi akademik atau perilaku sesaat, tetapi juga membentuk narasi hidup mereka, mulai dari cara mereka menjalin hubungan dengan pasangan di masa depan (misalnya, takut menikah karena trauma) hingga cara mereka mengatasi tekanan hidup.

VI.Penutup

Oleh karena itu, penyelesaian masalah rumah tangga bukan hanya urusan pribadi pasangan, tetapi merupakan investasi krusial bagi masa depan anak. Memprioritaskan kesehatan mental anak, menciptakan rumah sebagai zona aman, dan mencari bantuan profesional untuk menyelesaikan konflik adalah langkah fundamental yang harus diambil agar luka tak kasat mata akibat ketidakharmonisan keluarga tidak terus menghantui generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun