Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Enam Aksi Praktis Sehari-hari Kurangi Emisi

22 Oktober 2021   06:39 Diperbarui: 22 Oktober 2021   06:49 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak dan  isteri saya sedang mandi di sungai, dokumentasi pribadi

Apalagi efek rumah kaca yang berdasarkan kajian mampu meningkatkan suhu rata-rata di bumi 1-5 C dan diprediksi jika terus meningkat di tahun 2030 akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 C. Dampak peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer, tentu membuat semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Inilah yang menjadi penyebab suhu permukaan bumi menjadi meningkat atau lebih dikenal dengan istilah pemanasan global.

Saya baru menyadari bahwa telah sedikit banyak berkontribusi terhadap perubahan iklim ekstreem diberbagai belahan bumi. Dimana satu wilayah terjadi hujan yang terus menerus lalu dibarengi dengan badai angin hingga menyebabkan banjir sedangkan sisi yang lain ada wilayah mengalami kemarau panjang hingga sumber-sumber air masyarakat menjadi kering dan daerah pertanian menjadi gersang dan sulit untuk ditanami merupakan dampak dari pemanasan global.

Ya tuhan ternyata saya juga sudah menyumbang kerusakan selama ini terhadap alam ciptaan mu. Lalu apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan selama ini? 

Aksi Nyata Kurangi Emisi

Dampak pemanasan global sebenarnya telah lama menjadi konsen penuh negara-negara di dunia. Mulai dari pertemuan di Rio De Jainero Brazil tahun 1992, Kyoto Jepang tahun 1997, Bali tahun 2007, Paris tahun 2015 hingga pertemuan Glasgow yang tertunda hingga November 2021. Tidak terkecuali negara kita Indonesia yang telah berkomitmen untuk mencapai Net-Zero Emissions (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060 yang ditandai dengan dirilisnya peta jalan Indonesia menuju zero emission yaitu Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 yang memiliki porsi pembangkit energi terbarukan yang lebih besar.   

Diatas adalah aksi para Negara secara makro untuk mengurangi emisi rumah kaca. Namun ada beberapa cara yang paling mudah yang akan saya lakukan dan terus biasakan. Langkah ini juga mungkin sudah pernah kita lakukan selama ini, namun tidak menyadari secara pasti akan manfaatnya. Saya harap aksi ini mampu menebus kesalahan yang telah saya perbuat. Intinya saya akan mengurangi sumbangan karbon dioksida dari aktivitas yang saya lakukan sehari-hari. Kegiatan tersebut antara lain :

1. Memelihara dan menanam pohon.

Dengan menanam pohon, maka kita dapat mengurangi emisi gas karbon. Logika sederhananya, tumbuhan melakukan proses fotosintesis pada siang hari dimana menyimpan karbon dalam kayunya lalu merubahnya menjadi gas oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernafas. Itulah kenapa kalau siang hari kita merasa sejuk jika duduk-duduk di bawah pohon rindang. Namun hati-hati ya kalau kita duduk di malam hari, karena akan terjadi sebaliknya dimana malam hari menghisap oksigen dan melepaskan CO2. 

Jika masih memiliki tanah kosong yang tidak dimanfaatkan, tidak ada salahnya ditanami dengan pohon yang bisa dimanfaatkan. Namun, jika tidak memiliki pekarangan, kita dapat ikut gerakan komunitas cinta lingkungan seperti penghijauan dengan menanam seribu pohon. Jika keduanya tidak bisa, solusi lainnya adalah minimal tidak merusak pohon di sekitar kita yang sudah ada.

2. Menanam bunga dalam pot.

Kalau cara ini sudah lama dilakukan oleh kaum hawa. Apalagi pada masa pandemik korona sepertinya menanam bunga menjadi trend tidak terkecuali bagi istri saya. Hobi yang positif ini mampu mengurangi efek rumah kaca. Mekanismenya sama seperti pepohonan tadi yang menghisap karbon dioksida dan mengeluarkan menjadi oksigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun