Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hai Milenial, Ingin Cuan Sekaligus Bantu Pembangunan? Ini Jawabannya

29 Agustus 2020   13:50 Diperbarui: 29 Agustus 2020   13:45 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua memahami bahwa saham adalah produk investasi yang High Risk-High Return. Apakah jika kita termasuk tipe konservatif dan moderat, lantas saham cocok untuk kita? Jawabannya mungkin iya mungkin tidak, perlu pertimbangan lebih jauh.

Namun, jika Kompasianers termasuk tipe investor konservatif, Kompasianers dapat memilih Surat Berharga Negara yang dijamin undang-undang, Reksadana Campuran atau instrumen investasi lainnya yang lebih rendah risikonya.

Duo Keuntungan SBN, Cuan sekaligus Wujudkan SSK

dok: kompasiana
dok: kompasiana
Dalam sebuah survei saya pernah membaca, salah satu kriteria perusahaan yang disukai Milenial untuk bekerja adalah perusahaan yang memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan. Itulah Milenial, tidak egois dengan hanya mengedepankan kemajuan diri namun juga pembangunan negeri.

Begitu pula dalam berinvestasi, Milenial punya alasan tersendiri untuk memilih SBN. Terbukti, di tengah pandemi jumlah investor terbesar yang membeli ORI017 lalu berasal dari generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 (43% total investor).

Kompasianer mungkin bertanya bagaimana investasi SBN dapat Membantu Negeri? 

Melalui APBN yang ditetapkan setiap tahunnya, pemerintah menetapkan besaran belanja negara untuk kepentingan masyarakat. Diantaranya untuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan keamanan. Kebutuhan belanja ini sudah pasti, sehingga setiap rupiah yang dibelanjakan akan dilaksanakan pada tahun berjalan.

Di lain sisi, pemerintah juga telah merencanakan pendapatan negara melalui sektor pajak dan nonpajak. Namun, penerimaan negara besarnya tidak pasti, sangat tergantung pada geliat ekonomi nasional dan internasional.

Terlebih selama pandemi ini, pendapatan masyarakat menurun sehingga konsumsi masyarakat juga berkurang. Hal ini berimbas pada pendapatan nasional yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi sebesar 5,32% pada triwulan II. Sementara itu, pembelajaan negara terus meningkat berkenaan dengan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Saat jumlah belanja negara lebih besar dari penerimaan negara akan terjadi defisit, sehingga diperlukan instrumen pembiayaan untuk menutupi kebutuhan pada tahun ini. Instrumen pembiayaan bisa didapatkan dari pinjaman melalui lembaga keuangan internasional atau penerbitan SBN.

Investasi masyarakat pada SBN dapat melanjutkan kembali pembangunan sehingga memutar roda perekonomian.  Lebih jauh lagi, SBN merupakan salah satu produk keuangan yang merupakan cakupan dari Kebijakan Makroprudensial, yang dijalankan oleh Bank Indonesia, Kemenkeu dan stakeholder terkait.

Nah sampai disini tentu paham jika berinvetasi melalui SBN sama saja menjadi pahlawan keuangan, utamanya di tengah situasi ketidakpastian akibat pandemi. Selain itu, masih bisa cuan Kompasianer !

Mengenal Lebih Jauh Surat Berharga Negara 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun