Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Naik Peringkat, Hati-hati Middle Income Trap

8 Juli 2020   11:41 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:16 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Bank Dunia (WBG)

Bank Dunia baru-baru ini merilis Klasifikasi negara berdasarkan tingkat pendapatan menjadi empat kelompok yaitu low, lower-middle, upper-middle, dan high-income countries. Klasifikasi ini memang secara periodik diperbarui setiap tahun pada 1 Juli. Penggolongan dilakukan berdasarkan pada Gross National Income (GNI) per kapita dalam USD tahun 2019 dengan metode Atlas.

sumber : WHO (2020)
sumber : WHO (2020)
Dilansir dari laman resmi World Bank, penentuan klasifikasi yang digunakan sebagai acuan oleh Bank Dunia juga mengalami perubahan. Misalnya jika pada 2019 Kelas low income adalah negara dengan nilai GNI per kapita kurang dari 1,026 USD, berubah menjadi kurang dari 1036 USD pada 2020 ini.

Perkembangan setiap negara seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan penduduk yang mempengaruhi GNI per kapita memungkinkan adanya perubahan status negara, bisa jadi naik dari lower-middle ke upper-middle atau malah mengalami penurunan.

Indonesia dan Enam Negara Lain Naik Peringkat 

sumber : WHO (2020)
sumber : WHO (2020)

Di tengah upaya Pemerintah dan masyarakat Indonesia berjuang mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan melakukan pemulihan ekonomi nasional, rilis klasifikasi negara berdasarkan tingkat pendapatan menjadi sebuah angin segar.

Per tanggal 1 Juli 2020, Bank Dunia menaikkan status Indonesia dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Kenaikan status tersebut diberikan setelah berdasarkan assessment Bank Dunia terkini, GNI per capita Indonesia tahun 2019 naik menjadi USD 4.050 dari posisi sebelumnya USD 3.840.

Tak hanya Indonesia, enam negara lainnya yakni Benin, Mauritus, Nauru, Nepal, Romania, dan Tanzania. Namun, Penting untuk menekankan bahwa klasifikasi pendapatan yang dilakukan Bank Dunia menggunakan dasar GNI tahun sebelumnya (2019). Dengan demikian, angka-angka GNI yang digunakan untuk klasifikasi tahun ini belum mencerminkan dampak COVID-19.

Naik Status Berikan Keuntungan Bagi Indonesia 

Rahayu Puspasari, selaku Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan menjelaskan kenaikan status Indonesia tersebut merupakan bukti atas ketahanan ekonomi Indonesia dan kesinambungan pertumbuhan yang selalu terjaga dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut juga merupakan buah kerja keras masyarakat dan Pemerintah Indonesia dalam upaya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas dan berkelanjutan.

Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong serangkaian kebijakan reformasi struktural yang difokuskan pada peningkatan daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia dan produktivitas, kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit transaksi berjalan, dan pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata.

Peningkatan status ini akan lebih memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral dan mitra pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia. Pada gilirannya, status ini diharapkan dapat meningkatkan investasi, memperbaiki kinerja current account, mendorong daya saing ekonomi dan memperkuat dukungan pembiayaan.

Kenaikan status ini juga merupakan tahapan strategis dan landasan kokoh menuju Indonesia Maju Tahun 2045. Untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, beberapa kebijakan yang perlu ditingkatkan antara lain memperkuat sumber daya manusia melalui pendidikan, program kesehatan, dan perlindungan sosial, membangun infrastruktur yang layak untuk menyokong mobilitas dan mendorong pembangunan, memperkaya inovasi dan teknologi dalam menjawab tantangan industri ke depan, memperbaiki kualitas layanan dan meningkatkan efisiensi proses bisnis serta menjaga APBN yang sehat sebagai kunci sukses menuju Indonesia Maju 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun