Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka pada dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harapan Dunia dari Diplomasi Damai Indonesia di Ukraina-Rusia

1 Juli 2022   07:14 Diperbarui: 1 Juli 2022   08:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: cnbcindonesia.com

"Oleh sebab itu, terwujudnya perdamaian antara Rusia dan Ukraina bukan hanya harapan Indonesia. Tapi menjadi harapan banyak negara di dunia."

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tidak saja berdampak pada kedua negara yang sedang berkonflik, namun juga berdampak pada banyak negara di Eropa dan Asia. Diperkirakan, dampak buruk perang kedua negara tersebut sangat berpengaruh pada perekonomian banyak negara di Dunia, termasuk Indonesia.

Dilansir dari CNBC Indonesia bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian dunia sangat signifikan, karena kedua negara ini adalah produsen dan eksportir utama sejumlah komoditas.

"Rusia dan Ukraina punya peran strategis di perdagangan global. Tentu perang ini mempengaruhi supply chain yang dimiliki Rusia dan Ukraina," kata Margo Yuwono, Kepala BPS, dalam konferensi pers, Senin (18/4/2022)

Rusia adalah negara eksportir kedua terbesar untuk minyak mentah. Kemudian nomor tiga untuk ekpsor batu bara, nomor satu di gandum, dan nomor tujuh dalam hal gas alam cair (LNG). Sementara Ukraina adalah eksportir seed oil terbesar dunia. Lalu jagung nomor empat dan gandum nomor lima. 

Oleh karena itu, efek perang Rusia versus Ukraina akan terasa di secara global. Efek yang paling terlihat adalah tekanan inflasi. Indonesia adalah salah satu negara yang juga berdampak akibat konflik kedua negara tersebut. Bagi Indonesia, persoalan terbesar yang berlangsung saat ini sangat erat kaitannya dengan kemanusiaan dan keberlangsungan ekonomi, yakni persoalan kelangkaan pangan.

Untuk itu, Indonesia mempunyai alasan kuat untuk terlibat dalam upaya perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Langkah inilah yang akan dilakukan Indonesia, melalui Presiden Jokowi, yang menawarkan diri menjadi pembawa pesan damai antara Ukraina dan Rusia.

Kedatangan Presiden Jokowi ke Ukraina adalah lawatan kepala negara Asia pertama sejak perang meletus. Banyak pihak memaknai langkah ini sebagai wujud kepedulian Indonesia sebagai negara non-blok terhadap konflik Rusia-Ukraina.

Oleh sebab itu, terwujudnya perdamaian antara Rusia dan Ukraina bukan hanya harapan Indonesia. Tapi menjadi harapan banyak negara di dunia. Karena dampak buruk dari perang kedua negara tersebut dirasakan juga oleh banyak negara di dunia. Oleh sebab itu, banyak negara di dunia berharap agar upaya diplomasi damai yang dilakukan Indonesia membuahkan hasil bagi terciptanya perdamaian Rusia - Ukraina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun