Mohon tunggu...
Julia Dwi Kartikasari
Julia Dwi Kartikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Proses Pembentukan Bunyi dalam Fonologi

20 Oktober 2021   20:28 Diperbarui: 20 Oktober 2021   21:03 5731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh Julia Dwi Kartikasari dan Faranita Dian Safitri

Bunyi dihasilkan dari getaran yang cukup kuat untuk dapat dihantarkan ke alat dengar oleh udara sekitar. Proses pembentukan bunyi terjadi apabila arus udara mengalir dari/ke paru-paru yang menimbulkan adanya getaran.

Getaran-getaran yang ditimbulkan pada pita suara oleh arus udara mengakibatkan terjadinya perbedaan atau perubahan rongga udara dalam mulut maupun hidung sehingga menghasilkan bunyi. Ada tiga hal yang mendukung proses pembentukan bunyi dalam tataran fonologi yaitu arus udara, pita suara, dan alat ucap.

Arus Udara

Sumber energi utama pembentukan bunyi bahasa adalah arus udara. Arus udara merupakan hasil kerja alat atau organ tubuh yang dikendalikan oleh otot-otot tertentu atas perintah saraf-saraf otak.

Arus udara memiliki dua jenis. Pertama, arus udara menuju ke luar paru-paru yang disebut arus udara egresif. Kedua, arus udara ke dalam atau menuju paru-paru disebut arus udara ingresif.

Pita Suara

Pita suara merupakan sumber bunyi. Pita suara digetarkan oleh udara yang keluar atau masuk ke paru-paru. Letak pita suara terdapat pada kerongkongan. Pita Suara memiliki lubang yang disebut glotis. Apabila dalam kondisi diam, maka glotis akan terbuka. Sebaliknya, glotis akan membuka dan menutup sebagian atau secara penuh ketika sedang berbicara.

Pita suara sebagai penghasil bunyi melibatkan salah satu organ tubuh yaitu tenggorokan. Tenggorokan yang terletak di atas pita suara, rongga mulut, dan rongga hidung berperan sebagai resonator atau peninggi bunyi. Hal tersebut menyebabkan bunyi dari pita suara menjadi lebih tinggi.

Alat Ucap

Alat ucap merupakan salah satu organ tubuh yang bekerja berdasarkan fungsi masing-masing ketika berbicara. Alat ucap dibagi menjadi tiga kelompok yaitu komponen supraglotal, komponen laring, dan komponen subglotal.

  • Komponen supraglotal terdiri atas rongga kerongkongan (faring), rongga hidung, dan rongga mulut.
  • Komponen laring terdiri atas laring yang merupakan kotak berbentuk tulang rawan berupa lingkaran yang didalamnya terdapat pita suara.
  • Komponen subglotal terdiri atas paru-paru kiri, paru-paru kanan, saluran bronkial, dan saluran pernapasan (trakea).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun