Al-Ghazali mengemukakan hubungan karakter dan tasawuf sebagai berikut :
" Tasawuf itu adalah budi pekerti, barang siapa yang menyiapkan bekal atas-mu dalam budi pekerti, maka berarti ia menyiapkan bekal atas dirimu dalam bertasawuf ".
Banyak cara untuk membentuk karakter pada anak didik dengan ajaran tasawuf, diantaranya yaitu :
- Mendidik anak agar memiliki karakter utama, yaitu kebijaksanaan, keberanian, kemampuan mengendalikan dorongan ekspansif.
- Mendidik anak melalui pendidikan qalb (hati nurani).
- Menanamkan hal-hal baik pada anak didik agar senantiasa  berakhlak mulia.
- Mengajarkan anak didik senantiasa selalu beribadah kepada Allah.
- Senantiasa memberikan nasihat agar memperbanyak amal shaleh.
- Memberikan didikan yang mampu membuat anak didik berada dijalan Allah (mengikuti ajaran-Nya dan meninggalkan larangan-Nya)
Dengan begitu cara di atas dapat menumbuhkan kompetensi pada anak didik seperti : Mampu mengembangkan diri dengan melakukan sikap-sikap yang positif, mampu menjaga serta mengontrol diri dari berbagai hal-hal negatif, mampu mengetahui persoalan sosial,budaya dan dapat membaca fenomena alam sebagai tanda kehadiran Tuhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!