Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Gol Bukan Akhir! Saatnya Suporter Bangsa Merangkul, Bukan Memukul

9 Oktober 2025   08:11 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:40 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas Indonesia Jay Idzes saat laga pertama putaran 4 melawan Arab, Jeddah, Kamis (9/10/2025). | Dokumentasi Timnas Indonesia via Kompas.com

Mengakui dan Menghormati Perjuangan di Jeddah

Kita semua sudah melihatnya. Papan skor di Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis dini hari, (9/10/2025) menunjukkan angka 2-3 untuk keunggulan Arab Saudi. Sebuah hasil yang pasti membuat dada kita sesak, membuat kecewa, dan mungkin membuat banyak orang frustrasi. 

Tapi, coba kita hentikan sejenak amarah atau kekecewaan itu. Kita perlu benar-benar melihat kembali pertandingan tersebut dari sudut pandang yang lebih jernih. 

Kita wajib jujur pada diri sendiri bahwa tim nasional kita, yang kita sebut Garuda, sudah berjuang habis-habisan. Mereka sudah memberikan semua yang mereka punya di lapangan.

Kita tidak boleh melupakan siapa lawan kita. Arab Saudi adalah salah satu raksasa sepak bola di Asia. Mereka bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh. Melawan tim sekelas mereka dan hanya kalah dengan selisih satu gol adalah bukti bahwa skuad Garuda saat ini punya mentalitas yang kuat. 

Mereka tidak menyerah sampai peluit panjang dibunyikan. Bayangkan tekanan yang mereka rasakan: harapan ratusan juta orang Indonesia di pundak mereka, melawan tim yang secara peringkat dan pengalaman lebih diunggulkan.

Di lapangan, kita melihat mereka berlari, merebut bola, dan mencoba menciptakan peluang. Kita tidak melihat satu pun pemain yang santai, yang malas, atau yang tidak serius. Tidak ada yang 'leha-leha'. 

Semua pemain, dari kiper sampai penyerang, menumpahkan keringat dan energi mereka. Kekalahan ini bukan karena mereka tidak mau menang, tapi karena ini adalah level tertinggi kompetisi, dan di level ini, kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

Kita sering kali mudah sekali menghakimi dari depan layar televisi. Kita lupa bahwa pemain yang kita lihat di sana adalah manusia biasa yang juga bisa membuat kesalahan. 

Sama seperti kita salah dalam pekerjaan sehari-hari, mereka juga bisa salah dalam mengambil keputusan sepersekian detik di lapangan. Tugas kita sebagai suporter bukan menambah beban batin mereka dengan cacian.

Kita harus akui, perjuangan mereka melawan Arab Saudi dini hari tadi adalah sebuah pertarungan yang gagah. Mereka berani melayani permainan tim kuat. Mereka bahkan sempat unggul. Ini menunjukkan ada kemajuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun