Langkah selanjutnya yang akan saya lakukan adalah menawarkan hasil panen dan rencana pengembangan ini kepada tim yang mengelola Dapur MBG. Saya ingin menunjukkan bahwa Cicalengka siap menyumbang paria organik berkualitas.
Kolaborasi dengan Dapur MBG ini bukan hanya soal menjual hasil panen. Ini adalah tentang menggerakkan semangat bertani organik di kampung, memanfaatkan lahan tidur, dan memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi terbaik dari hasil bumi lokal.
Jika paria ini bisa diterima dan diolah dengan baik oleh Dapur MBG (sehingga anak-anak tidak takut karena pahit), maka budidaya ini akan menjadi mata pencaharian tambahan yang bernilai tinggi, sekaligus kontribusi nyata pada ketahanan pangan.
Intinya, kebun paria 60 hari ini adalah bukti bahwa bertani tidak harus memiliki lahan hektaran. Dengan semangat, pupuk kandang, dan ajir bambu, kita bisa menghasilkan pangan lokal MBG yang sehat, segar, dan melimpah, dimulai dari pekarangan rumah sendiri di Cicalengka.
Kesimpulan
Panen perdana 6 kilogram paria organik dari kebun belakang rumah di Cicalengka ini adalah sebuah permulaan yang manis. Dengan metode tanam alami, hasil yang didapat tidak hanya segar dan sehat, tetapi juga membuka peluang besar untuk mendukung program nasional seperti Dapur MBG.Â
Cerita paria lokal Cicalengka ini adalah inspirasi nyata tentang kemandirian pangan, kualitas organik, dan tekad untuk menyumbangkan hasil bumi terbaik bagi anak-anak bangsa, membuktikan bahwa kontribusi besar bisa dimulai dari lahan sekecil apa pun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI