Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengapa Jawa Barat Tetap Kuat? Analisis Singkat Model Pertanian di 4 Daerah Unggul

22 September 2025   19:40 Diperbarui: 22 September 2025   19:40 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman sosin dan sayur mayur lainnya merupakan tanaman unggulan pertanian di Desa Rancabango, Tarogong Kaler, Garut. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Model pertanian di Tarogong sangat menonjolkan diversifikasi komoditas. Para petani tidak hanya mengandalkan padi, tetapi juga sayur-sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. 

Keberagaman ini membuat mereka lebih tahan terhadap fluktuasi harga komoditas tunggal. Jika harga padi turun, mereka masih bisa mengandalkan pendapatan dari sayuran. Begitu pula sebaliknya.

Selain sayuran, Garut juga terkenal dengan tembakaunya. Tembakau Garut memiliki aroma dan kualitas yang khas, menjadikannya salah satu komoditas primadona. 

Penanaman tembakau ini tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya yang diwariskan turun-temurun. Keterampilan menanam dan mengolah tembakau adalah bukti dari spesialisasi yang mendalam di daerah ini.

Kombinasi antara padi, sayuran, dan tembakau adalah model pertanian yang cerdas. Ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan karakteristik geografis dan iklim, suatu daerah dapat mengembangkan keunggulan yang unik dan tidak dimiliki oleh tempat lain. 

Garut mengajarkan bahwa kekuatan pertanian datang dari kemampuan beradaptasi dan mendiversifikasi produk.

3. Tanjungsari/Cimanggung (Kabupaten Sumedang): Perpaduan Tradisi dan Modernisasi

Sumedang, khususnya di area Tanjungsari dan Cimanggung, adalah contoh yang menarik dari perpaduan antara tradisi dan modernisasi. 

Daerah ini dikenal sebagai penghasil padi, jagung, dan tembakau. Namun, yang membedakannya adalah cara para petani mengadopsi teknologi baru tanpa meninggalkan akar tradisional mereka.

Saya sering melihat petani di Sumedang menggunakan alat-alat pertanian modern untuk mengolah tanah, menanam, dan memanen. 

Namun, pada saat yang sama, mereka masih mempertahankan sistem tanam yang diwariskan oleh nenek moyang. Integrasi ini membuat mereka lebih efisien dan produktif, namun tetap menjaga kualitas hasil panen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun