Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Acil Bimbo, Suara Keabadian yang Tak Pernah Pudar

2 September 2025   11:39 Diperbarui: 2 September 2025   11:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acil Bimbo. | Image by Arsip foto - Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau Acil Bimbo. ANTARA/Agus Bebeng/Koz/Spt/pri. via Kompas.tv

Mereka melihat ada kesamaan antara ritme musik latin dan melodi tembang Sunda, sehingga menciptakan perpaduan yang orisinal dan menarik. Namun, yang paling membedakan Bimbo dari grup musik lain adalah pilihan lirik mereka. Lirik-lirik lagu Bimbo seringkali sangat puitis dan filosofis. 

Mereka tidak hanya membahas cinta atau kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengangkat tema-tema yang lebih berat, seperti kritik sosial, renungan spiritual, hingga isu-isu kemanusiaan.

Lagu-lagu Bimbo menjadi cerminan dari kegelisahan dan harapan masyarakat. Melalui lirik yang sederhana namun tajam, mereka mampu menyentil isu-isu sosial yang terjadi pada masanya. Salah satu contohnya adalah lagu-lagu yang berisi kritik terhadap ketidakadilan atau ketimpangan sosial. 

Musik Bimbo menjadi suara bagi mereka yang tidak bisa bersuara. Lirik-lirik ini ditulis dengan bahasa yang indah, membuatnya tidak terasa menggurui, melainkan mengajak pendengar untuk merenung bersama. 

Acil, dengan suaranya yang lembut dan penuh penghayatan, berhasil menyampaikan setiap pesan dalam lirik tersebut dengan sangat efektif, seolah-olah ia sedang berbicara langsung kepada hati pendengarnya.

Grup musik Bimbo juga dikenal karena keberaniannya dalam mengeksplorasi berbagai genre musik. Meskipun awalnya terpengaruh oleh musik latin, mereka terus bereksperimen. Mereka menciptakan lagu-lagu dengan aransemen yang beragam, mulai dari pop, balada, hingga lagu-lagu bernuansa Islami. 

Keberagaman ini membuat Bimbo memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan. Namun, di antara semua genre, Bimbo paling dikenal karena lagu-lagu religinya. Lagu-lagu seperti "Tuhan", "Sajadah Panjang", dan "Rindu Rasul" telah menjadi bagian tak terpisahkan dari momen-momen spiritual masyarakat Indonesia, terutama selama bulan Ramadan. 

Lagu-lagu ini bukan hanya sekadar musik, tetapi juga "dinding doa" yang menenangkan dan menginspirasi banyak orang.

Jejak Spiritual dan Warisan di "Dinding Doa"

Lagu-lagu religi Bimbo memiliki makna yang sangat mendalam dan personal. Liriknya ditulis dengan bahasa yang sederhana namun mampu menyentuh sisi spiritual manusia. "Tuhan" adalah salah satu lagu yang paling terkenal, dengan liriknya yang penuh perenungan tentang hubungan antara manusia dan Sang Pencipta. 

Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan makna hidup, dosa, dan pengampunan. Suara Acil dalam lagu ini terasa begitu tulus, seolah-olah ia sedang memimpin sebuah doa. Lagu ini telah menjadi salah satu lagu rohani paling ikonik di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun