Apakah mereka akan tetap menutup mata dan telinga, atau mereka akan mulai berbenah? Rakyat sudah memberikan ultimatum.Â
Kalau tak bisa mengurus rakyat, ya mundur saja atau kalian semua dimundurkan rakyat.
Ultimatum ini bukan main-main. Ini adalah peringatan serius dari rakyat. Rakyat sudah kehilangan kesabaran. Mereka sudah lelah dengan janji-janji kosong dan ketidakpedulian.Â
Mereka ingin melihat tindakan nyata, bukan hanya kata-kata. Mereka ingin wakil-wakilnya menunjukkan bahwa mereka peduli.
Mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka benar-benar bekerja untuk rakyat. Mereka harus bisa mengatasi semua permasalahan yang ada, mulai dari kesulitan ekonomi sampai dengan masalah sosial.Â
Mereka harus bisa mengembalikan kepercayaan rakyat. Jika tidak, maka rakyat akan mengambil alih kedaulatan mereka.
Kedaulatan rakyat adalah hal yang paling penting dalam sebuah negara demokrasi. Kedaulatan itu bukan milik para wakil rakyat. Kedaulatan itu ada di tangan rakyat.Â
Rakyat yang memilih mereka. Rakyat juga yang bisa menjatuhkan mereka. Ini adalah peringatan keras bagi para wakil rakyat yang sudah mulai lupa diri.
Kesimpulan
Pada akhirnya, apa yang terjadi di depan gedung DPR dan DPRD di seluruh Indonesia adalah cerminan dari kondisi bangsa yang sesungguhnya. Ini adalah pengingat bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi tidak bisa dibiarkan begitu saja.Â
Kenaikan tunjangan wakil rakyat yang tidak masuk akal di tengah kesulitan ekonomi rakyat adalah pemicu utamanya. Kematian Affan Kurniawan menjadi simbol dari ketidakadilan yang harus segera diakhiri. Rakyat sudah bersuara lantang. Kini saatnya para wakil rakyat mendengarkan dan bertindak.Â