Peran Petani sebagai Garda Terdepan
Dalam situasi seperti ini, peran petani Ciasem sangatlah vital. Mereka adalah garda terdepan yang mengawal panen raya dari gangguan penyakit.Â
Alih-alih pasrah, para petani berupaya mencari solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi masalah ini.Â
Salah satu tindakan pertama yang mereka lakukan adalah mengurangi kadar air di lahan sawah. Mereka percaya bahwa dengan mengurangi kelembaban, pertumbuhan jamur bisa dihambat.
Langkah ini bukanlah hal baru bagi mereka. Secara turun-temurun, para petani sudah terbiasa menghadapi berbagai tantangan alam.Â
Mereka tahu betul, kondisi air yang terlalu banyak dan tergenang bisa menjadi sarang bagi penyakit. Karena itu, mereka memanipulasi irigasi, memastikan air tidak menggenang terlalu lama di akar dan batang padi.
Selain itu, para petani juga memberikan obat-obatan atau pestisida sederhana yang mereka yakini bisa mengatasi jamur tersebut.Â
Mereka membeli obat di toko pertanian dan mengaplikasikannya secara manual. Mereka paham, jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dan menghancurkan seluruh hasil panen mereka.
Setiap hari, mereka kembali ke sawah, bukan hanya untuk menyiram atau merawat, tetapi juga untuk memantau perkembangan penyakit ini. Mereka memeriksa setiap batang padi, memastikan tindakan yang mereka ambil berhasil.Â
Dedikasi ini menunjukkan bahwa bagi para petani, pekerjaan ini lebih dari sekadar mencari nafkah. Ini adalah panggilan untuk menjaga apa yang telah mereka tanam.
Perjuangan mereka juga bukan hanya tentang diri sendiri. Mereka sadar bahwa hasil panen di Ciasem ini akan berkontribusi pada ketahanan pangan yang lebih luas.Â