Tentu saja, tidak semua kritik itu membangun. Ada juga yang cuma ingin menjatuhkan. Tapi, dalam kasus film ini, kritik yang datang kebanyakan memang konstruktif. Mereka ingin melihat film animasi Indonesia maju. Mereka ingin melihat ada film yang bisa dibanggakan.Â
Jadi, ini bukan soal membenci, tapi soal mencintai. Mencintai industri animasi kita, dan ingin melihatnya jadi lebih baik lagi.
Kesimpulan
Batalnya penayangan film "Merah Putih One For All" adalah tamparan keras bagi industri film animasi nasional. Kejadian ini menjadi cerminan bahwa kualitas, profesionalisme, dan etika adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi.Â
Kritik publik yang masif, terutama terkait kualitas animasi yang dianggap di bawah standar dan dugaan penggunaan aset tanpa izin, menunjukkan bahwa penonton Indonesia kini semakin kritis dan tidak lagi mudah menerima karya seadanya.Â
Meskipun pahit, kasus ini seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi bagi seluruh pelaku industri, dari animator hingga produser, agar ke depannya bisa menciptakan karya yang tidak hanya membangkitkan semangat kebangsaan, tetapi juga memiliki kualitas yang mampu bersaing dan membanggakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI