Jejak kaki yang dibuat di lumpur akan mengeringkan sedikit area di sekitarnya. Ini membuat sarang tikus menjadi lebih terbuka dan mudah terlihat. Sarang yang terbuka dan kering tidak lagi menjadi tempat yang nyaman bagi mereka.
Manfaat lain dari ngagarit-garit padi adalah memutus jalur tikus. Tikus biasanya bergerak melalui jalur-jalur yang sudah mereka buat sendiri di antara batang padi.Â
Dengan langkah kaki petani, jalur-jalur ini dihancurkan. Akibatnya, tikus akan bingung dan kesulitan untuk bergerak. Ini membuat mereka frustrasi dan akhirnya pindah mencari tempat lain.
Tidak hanya itu, gerakan ini juga membantu petani mengontrol kondisi tanaman padi mereka. Saat berjalan di antara barisan padi, mereka bisa melihat langsung kondisi bulir padi, apakah sudah berisi atau belum.Â
Mereka juga bisa melihat tanda-tanda kerusakan lain, seperti serangan hama lain atau penyakit. Jadi, ngagarit-garit padi ini adalah kegiatan multi-fungsi yang sangat efektif.
Sinergi dengan Perilaku Alamiah Tikus
Keefektifan tradisi ini sangat berkaitan erat dengan perilaku alamiah tikus. Tikus memiliki insting yang kuat untuk bertahan hidup.Â
Mereka akan selalu mencari tempat yang aman, tersembunyi, dan tidak terganggu. Getaran dan langkah kaki manusia adalah salah satu hal yang paling dihindari oleh tikus.
Suara langkah kaki petani, meskipun tidak terlalu keras, menghasilkan getaran yang bisa dirasakan oleh tikus. Mereka memiliki pendengaran yang sangat tajam dan bisa merasakan getaran dari jarak jauh.Â
Getaran ini menjadi peringatan bagi mereka. Mereka akan menganggap bahwa ada predator atau ancaman yang mendekat, sehingga mereka harus segera pergi.
Selain itu, tikus juga suka berlindung di tempat yang lembab dan gelap. Saat petani mengeringkan sedikit lahan di antara padi, itu berarti mereka menghilangkan salah satu elemen penting bagi tikus untuk bertahan hidup, yaitu kelembaban.Â